Mohon tunggu...
Andre Christoga
Andre Christoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Aplikasi Racun Toba" Menggoda Millenial Berlibur ke Toba

19 September 2021   12:30 Diperbarui: 19 September 2021   12:32 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi - Bandara Silangit Siborongborong (Dok : Google maps)

Baru baru ini saya dan keluarga ke Danau Toba. Sekadar melintas, karena dari Jakarta menuju Tapanuli Utara.  Kami tidak mendarat di Bandara Silangit Tapanuli Utara, tetapi di Bandara Kualanamu area Lubuk Pakam.  Karena mobil yang akan kami gunakan ada di Medan. Dari ibukota Sumatera Utara kami mampir ke Tebing Tinggi Deli dan lanjut menuju Tapanuli Utara.   

Tujuan ke Kampung Ompung di Tapanuli Utara bukan berlibur, tetapi mengurus warisan tanah.  Sepanjang perjalanan,  Mama dan Tante memutar lagu-lagu “wajib” seperti O Tano Batak .  Lagu lama yang mengingatkan kita sedang di Tano Batak, sambil menikmati panorama Danau Toba. Dan itu berhasil membuat kami semobil ikut bernyanyi, dan hati menjadi lebih bergembira.     


Jadi tujuan utama adalah mengurus warisan. Dan mumpung ke Tano Batak,  kami mampir sejenak ke destinasi yang dilalui, yakni kota Siborongborong dan  Pemandian air hangat belerang di Sipoholon. Kami menginap di Tarutung, ibukota Provinsi Tapanuli Utara karena Kantor Badan Pertanahan BPN, tempat kami mengurus tanah warisan, ada di Tarutung. 

Selama di Tapanuli Utara, selain kuliner di Tarutung, kami juga menyempatkan diri wisata kuliner ke  Siborong-borong yang dingin (17-19 derajat), kami menikmati wisata kuliner ombus-ombus, kue beras berisi gula merah yang lezat dan mesti dihembus karena panas. Begitu terkenalnya ombus-ombus, sampai dibuat lagu oleh komponis Batak, Nahum Situmorang.

Empat hari di Tarutung dan area Tapanuli Utara, hari ke-5 mampir ke kota Tebing Tinggi, yang terkenal dengan kuliner lemang.  Lanjut ke kota Medan membeli oleh-oleh cake coklat dan bika ambon Medan yang terkenal, sebelum akhirnya ke Bandara Kualanamu menuju Jakarta.   

DSP Toba Istimewa? 

DSP Toba tentu istimewa, karena tidak ada satu tempat yang sama persis di dunia ini. Namun apakah saya akan menyempatkan diri ke Danau Toba sekadar untuk berlibur? Hmmmm sampai sekarang kelihatannya tidak ya; kecuali ada urusan keluarga dan mampir sejenak ke destinasi wisata yang kebetulan dilewati,  sebagaimana pengalaman yang saya ungkapkan di awal tulisan. 

Terus terang, jika memang spesial untuk berlibur, mungkin kita memilih  Wonderful Indonesia yang belum pernah dikunjungi, seperti  Raja Ampat, Belitung, Wakatobi, Pulau Komodo, Gili Trawangan, dan Bunaken.  

Jika ke-6 objek wisata sudah tercapai, maka next holiday trip, saya pribadi memilih kembali ke Bali, bukan ke Danau Toba. Kalaupun sudah dibuka, saya memilih liburan ke Singapura atau negara Asean yang bebas visa,  karena lebih bergengsi dan banyak promosi; biayanya jadinya lebih murah daripada liburan ke Sumatera Utara dari Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun