Mohon tunggu...
Andre Christoga
Andre Christoga Mohon Tunggu... Programmer -

11, Tech geek, Technologist, Frontend Dev, Developer, Nerdy Boy, Technokid! http://christoga.github.io

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hadiah Ultahku : Gerhana Matahari Total 2016

9 Maret 2016   11:29 Diperbarui: 9 Maret 2016   12:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menikmati Fenomena Alam Gerhana Matahari Total dari Perbatasan Jakarta"][/caption]Hari ini tepat ulangtahunku. Yang ke berapa?  Hehehe. yang pasti masih layak disebut Kompasianer cilik. 

Hari ini kita semua menikmati Gerhana Matahari Total, saat matahari dan bulan kompak di satu lintasan sehingga kita di bumi menjadi saksi fenomena alam yang katanya terjadi  350 tahun sekali.

Sebenarnya dari sebulan lalu aku meminta Mama agar merayakan Ultahku  di Palembang, karena pasti seru menikmati eforia Gerhana Matahari Total. Namun apa boleh buat, ternyata mama tidak bisa.  Daripada jauh-jauh ke Palembang, mama usul kita ber-Gerhana Matahari Total di Planetarium Taman Ismail Marjuki Cikini Jakarta.

Waktu Mama tanya minta hadiah ulang tahun apa?  Aku rasa kasih sayang mama dan barang yang aku butuhkan, satu komputer macbook untuk membuat website dan aplikasi komputer sampai saat ini sudah cukup. 

Bahkan aku sangat bersyukur, karena aku mendapat hadiah kejutan dari Tuhan sendiri. Ulang tahunku pas dengan Peristiwa Gerhana Matahari Total 2016. Konon akan ada Gerhana Matahari Total berikutnya tahun 2042 tetapi belum jelas, apakah akan bisa dinikmati dari Indonesia, dari Jakarta.

Menikmati Ulang Tahun saat Gerhana Matahari Total

Pagi 9 Maret 2016, pukul 5 pagi aku sudah bangun dan bersiap-siap menuju Taman Ismail Marjuki. Tapi pas buka televisi, ada laporan kalau sudah 5000 lima ribu orang memenuhi TIM dengan niat yang sama, menikmati Gerhana Matahari Total.

Walah, udah nggak asyik lagi dong ke TIM yang penuh sesak. Maka kami merasa tidak semangat lagi ke TIM, ngapain lagi berdesak-desakan.  Sementara waktu berjalan terus, sudah pukul 6 pagi. Pukul 06.21 sudah diinformasikan mulai terjadi Gerhana Matahari Total. Dan tentu saja kami tidak mau melewatkan momentum ini. Jadi bagaimana ya?

Bosan menyimak siaran televisi,  lalu aku ke luar rumah dan melihat ke langit sambil mengenakan kacamata 3D. Langit cerah dan bersahabat. Aku melihat bulatan matahari mulai gepeng, tidak bulat lagi, karena tertutup bayangan bulan. Puji Tuhan, ternyata nggak perlu ke Palembang, nggak usah berdesak-desakan ke Taman Ismail Marjuk. Dari rumah saja bisa menikmati Gerhana Matahari Total.

Foto Rontgen dan Gerhana Matahari Total

Sekarang ada sedikit persoalan, yang berminat menikmati proses Gerhana ada 6 orang, sementara kacamata 3D cuma ada tiga. Jadi nggak asyik nih, kalau mesti gantian. Gimana caranya ya?

Mamaku yang kreatif nggak habis akal. Mama buru-buru cari foto rontgen nenek kemarin. Dan dengan bermodal foto rontgen itulah kami beramai-ramai menikmati detik demi detik Gerhana Matahari Total.  (Lihat jepretan foto Gerhana Matahari yang dibuat kakakku,  berbasis  foto rontgen nenekku) 

Sudah beres urusan mata, sekarang urusan perut. Dari pukul 06.21 sampai pukul 07.21 puncaknya lumayan lama ya. Pukul 07.00 perut sudah keroncongan. Eh, lewat tukang roti langganan, dan kami pun berpesta roti coklat dan minuman air kemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun