Wanita atau perempuan adalah salah satu mahluk yang spesial di muka bumi. Termasuk orang spesial bagi lelaki
Memikat bukan berarti semua wanita di milikinya,melainkan mendapat banyak simpatikan dari kaum hawa ini.
Melalui syair dan tingkah lakunya terhadap wanita,seolah olah mereka adalah adek kandung dari Soe Hok Gie sendiri.
Itu dapat kita lihat ketika sang aktivis ini sedang mendakih ke Gunung semeru. Ketika di tengah kondisi yang darurat, Soe malah menyempatkan menitipkan batu dan daun cemara untuk teman-teman perempuannya.
Nih gue titip ya, ambil dan bawa pulang batu Semeru , batu dari tanah tertinggi di Jawa. Simpan dan berikan ke cewek-cewek," kata Luky Badil mengutip ucapan Hok-Gie ketika itu.
Teman sependakian lainnya, Wiwiek alias Wijana juga sempat ngobrol dengan Gie. "Wiek bawa ke Jakarta daun cemara ini, itu daun cemara dari hutan tertinggi di Pulau Jawa kasih buat cewek-cewek kita di kampus Rawamangun," kata dia sambil menitipkan sejumput daun cemara.
Ternyata itu adalah obrolan mereka yang terakhir kali sebelum akhirnya Gie ditemukan tewas. Entah wanita mana yang dia panggil dengan sebutan 'cewek-cewek'. Yang jelas, Soe Hok Gie aktivis angkatan 1966 ini memang dikenal punya banyak teman akrab mahasiswi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Bukan hanya itu,tapi Bagi teman-teman wanitanya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Soe Hok Gie dianggap sebagai 'dokter cinta'.
Gie sering menjadi tempat curhat bagi teman-temannya. Bagai seorang dokter yang buka praktik, orang harus bikin janji dulu jika ingin bicara serius dengan dia.
Sudah banyak yang mengetahui jika Hok-gie ini memiliki cinta platonis. Kedekatannya dengan tiga perempuan, yang sama-sama diperlakukan manis itu, tidak ada yang berujung 'jadian'. Ketiganya adalah: Kartini, Luki, dan Maria (yang ini bukan nama sebenarnya).
