Mohon tunggu...
Andreas Pardamean Sinaga
Andreas Pardamean Sinaga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Musik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kecelakaan yang Berkesan

3 Oktober 2022   04:32 Diperbarui: 6 Oktober 2022   07:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

          Halo, perkenalkan nama saya Andreas Pardamean Sinaga, biasa dipanggil Andre. Saya lahir di kota Bandung pada tanggal 17 September 2004. Saya memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang sedang bekerja di suatu perusahaan pembuatan perhiasan. Saya lahir dan tumbuh atas didikan dan kasih sayang dari kedua orangtua saya yang sangat saya hormati. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan salah satu masa laluku yang tak terlupakan saat di kelas VII.

          Saya bersekolah di SMP Negeri 1 Padalarang, saya bersekolah seperti siswa pada umumnya. Sepulang sekolah saya sering sekali bermain keluar bersama teman saya yang bernama Zidan, tetapi saya dan Zidan bersekolah di tempat yang berbeda. Saya dan Zidan sering sekali bermain ke "warnet". Hampir tiap hari, kami selalu bermain di "warnet" untuk memainkan sebuah permainan komputer yaitu "Point Blank". Kami menghabiskan waktu kami hingga sore hari bahkan kadang-kadang sampai malam hari.

          Pada hari Minggu, saya tidak pergi ke warnet karena saya pergi ke gereja pada jam 09.00 sampai jam 12.00 untuk beribadah. Saya beribadah di Gereja yang terletak di Baros, Cimahi. Sepulang beribadah saya biasanya pergi ke suatu mall di cimahi untuk makan siang dan membeli sesuatu, tetapi kali ini berbeda. Saya dan keluarga saya pergi ke kolam berenang untuk berenang dan bersantai. Kemarin lusa kami sudah berencana untuk pergi ke tempat kolam renang yang terletak di Batujajar yaitu Kolam Renang Riung Yudha, tentunya kami sudah membawa pakaian renang dari rumah. Saya bersemangat sekali pada hari itu karena saya sudah lama tidak pergi untuk berenang. Sedihnya, Ibu saya tidak bisa ikut karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan, jadi kami pergi sekeluarga yaitu kakak saya, bibi dan paman saya. Kami pergi dengan menggunakan motor, saya dibonceng oleh kakak saya, dan bibi saya dibonceng oleh paman saya.

          Singkat cerita kami sudah sampai di tempat Kolam Renang Tirta Yudha, bibi saya masuk lebih dulu untuk membeli tiket untuk kami semua. Setelah membeli tiket kami semua masuk ke dalam untuk meletakan barang bawaan kami, karena saya sudah tidak sabar, saya dengan cepat pergi ke kamar ganti untuk mengganti pakaian renang.

          Sebelum berenang saya tidak lupa untuk pemanasan terlebih dahulu, setelah selesai pemanasan saya pun menceburkan diri ke kolam dan berenang bersama kakak dan paman saya, kami bersenang-senang bersama. Waktu berlalu, kakak saya berhenti berenang karena kelelahan dan pergi untuk mencari makanan, tetapi saya dan paman saya masih melanjutkan berenang di kolam. Saat itu, entah darimana muncul dari pikiranku untuk melakukan suatu gerakan. Saya tiba-tiba berpikir untuk melakukan gerakan "backflip" atau jungkir balik ke depan, entah karena terlalu bersemangat saya melakukan itu tanpa memikirkan resikonya.

          Ketika melakukan "backflip", karena kehilangan keseimbangan kepala saya terbentur ke dinding kolam tersebut, dan ya kepala saya terluka. Disaat itu saya merasakan pusing yang luar biasa sakitnya, kepala saya mengeluarkan darah yang lumayan banyak, paman saya pun panik dan memanggil penjaga kolam untuk membantu mengangkat saya dari kolam tersebut dan mencoba menghentikan pendarahan pada kepala saya, kebetulan dekat lokasi kolam renang tersebut ada markas militer yang didalamnya tersedia puskesmas, disaat itu saya masih kuat berjalan dan saya pun diantar ke puskesmas tersebut oleh penjaga dan paman saya.

          Setibanya di puskesmas, saya langsung ditangani oleh perawat yang ada di tempat tersebut, kepala saya "dijahit" sekitar 4-5 jahitan. Saya menangis ketika proses penjahitan, tetapi saya ditemani oleh paman saya dan berusaha menenangkan saya.

          Singkat cerita, proses penjahitan sudah selesai, saya pun berterima kasih kepada perawat yang menangani saya dan juga kepada penjaga kolam yang membantu saya untuk membawa saya ke puskesmas ini, bibi dan kakak saya bergegas mengemasi barang dan langsung pulang ke rumah, saat perjalanan saya masih merasakan sakit. Sesampai di rumah, ibu saya panik melihat kepala saya yang penuh oleh perban, paman saya menjelaskan apa yang terjadi saat di kolam renang tersebut, saya dinasehati oleh ibu saya karena kesalahan saya, tetapi saya juga sadar akan kesalahan ini hingga kecelakaan ini bisa terjadi

          Itulah salah satu cerita sejarah selama masa SMP. Saya mempunyai banyak kenangan bersama teman dan keluarga saya. Dari kecelakaan tersebut saya merenungi untuk tidak lagi melakukan tindakan tanpa memikirkan resikonya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun