Mohon tunggu...
Andreas Notonegoro
Andreas Notonegoro Mohon Tunggu... Ilmuwan - Master Economics Student at University of Huddersfield, England

Pembelajar yang mencoba memberikan pandangan terhadap kondisi sosial ekonomi kampung halamannya (Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Depan OJK, Jokowi Ingin Reformasi Lembaga Asuransi!

16 Januari 2020   14:43 Diperbarui: 16 Januari 2020   14:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Presiden Joko Widodo menginginkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut melakukan reformasi terhadap Lembaga Keuangan Non-Bank yang di dalamnya termasuk lembaga asuransi. Hal itu agar ke depan, kepercayaan masyarakat tidak terganggu terhadap lembaga-lembaga sejenis lembaga asuransi yang itu jelas mempengaruhi kondisi ekonomi. Hal itu disampaikan langsung Presiden Jokowi di forum Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 yang diselenggarakan OJK hari ini, Kamis (16/1/2020). Rerormasi seperti apa?

Presiden Joko Widodo mencontohkan, reformasi yang pernah dilakukan pada 2000-2005 kepada para lembaga keuangan bank berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri bank. Hal itu tentu saja berdampak positif terhadap situasi ekonomi di Indonesia. Kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap lembaga keuangan bank, membuat isu apapun dan di tengah kondisi apa pun masyarakat tetap percaya dan menyimpan uangnya di bank.

Ke depan, lembaga keuangan non bank yang di dalamnya termasuk lembaga asuransi diharapkan juga melakukan reformasi, karena sudah terlalu lama lembaga keuangan non bank tidak melakukan pembaharuan. Adapun reformasi yang dimaksudkan presiden Jokowi, yaitu reformasi yang menyangkut pengaturan, transparansi, hingga manajemen risikonya. Pengawasan akan lebih mudah dan lebih baik jika reformasi di lembaga keuangan non bank sudah dilakukan.

Apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentu saja sangat tepat mengingat konteks hari ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan berbagai masalah yang mendera lembaga keuangan non bank milik pemerintah (BUMN), contohnya masalah yang terjadi di Lembaga Asuransi Jiwasraya dan Asabri. Masalah di Lembaga asuransi tersebut bahkan sudah terjadi jauh sebelum Presiden Jokowi memimpin, misalnya Jiwasraya yang sudah mulai bermasalah sejak tahun 2006.

Dugaan korupsi di Lembaga Jiwasraya hari ini telah menyeret 5 orang tersangka yang sebelumnya mantan direksi PT Jiwasraya dan juga komisaris beberapa perusahaan yang sahamnya dijadikan PT Jiwasraya berinvestasi. Akibat ketidakcermatan direksi dalam berinvestasi dan diduga ada kongkalikong, PT Jiwasraya merugi hingga lebih dari Rp 15 triliun dan merugikan banyak konsumennya.

Jika hal ini tidak ditindak tegas dan diiringi oleh reformasi dari semua lembaga asuransi, maka kepercayaan masyarakat terhadap lembaga asuransi akan terganggu. Maka, sekali lagi, langkah Presiden Jokowi yang ingin mereformasi lembaga keuangan non bank (termasuk di dalamnya lembaga asuransi) sudah sangat tepat.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun