Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menulis Sepanjang Hayat: Tetap Semangat dan Kreatif Menulis

21 Mei 2025   11:44 Diperbarui: 21 Mei 2025   17:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang masa pensiun merupakan periode penting bagi seorang pekerja untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka, yakni masa pensiun. Periode ini sering kali disebut sebagai Masa Persiapan Pensiun (MPP). MPP ini diberikan kepada pekerja untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun, baik dari segi finansial, psikologis, maupun sosial. Masa Persiapan Pensiun (MPP) juga diberikan kepada pekerja swasta, bukan hanya untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai masa transisi untuk mempersiapkan diri menjelang masa pensiun.

Secara pribadi, saya masih memiliki waktu yang cukup lama untuk menjalani masa pensiun, yakni sekitar belasan tahun lagi. Namun disadari bahwa segala kemungkinan bisa saja terjadi, sehingga perlu kiranya mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bakal terjadi, karena bisa saja "pensiun dini" dengan alasan tertentu.

Gagasan ini kiranya perlu dipahami dan dipersiapkan oleh seorang pekerja seperti saya. Artinya setiap saat bisa menjadi kesempatan untuk mempersiapkan masa-masa tersebut, sebelum masa itu benar-benar datang. Ini layaknya kata pepatah, "Sediakan payung sebelum hujan".

Sejatinya bekal paling penting yang dipersiapkan menjelang pensiun adalah kesehatan finansial dan mental. Kesehatan finansial meliputi perencanaan dan pengumpulan dana pensiun, asuransi, dan pengelolaan utang. Sedangkan, kesehatan mental adalah mempersiapkan diri untuk perubahan peran dan gaya hidup pasca pensiun.

Semua hal perlu dipersiapkan baik keuangan, fisik dan mental maupun gaya hidup karena menyangkut perubahan rutinitas, lingkungan sosial, dan bahkan lokasi tempat tinggal. Persiapan mental untuk menghadapi perubahan ini akan membantu dalam proses adaptasi di masa pensiun.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk dipersiapkan dengan matang guna mengisi hidup dalam kesibukan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Yang dimaksud adalah "membaca" peluang bisnis seperti membuka bisnis kecil, warung, toko online, atau bisnis kerajinan tangan. Ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan di masa pensiun. Atau aktivitas produktif lainnya seperti berkebun, belajar hal baru, atau terlibat dalam kegiatan sosial agar dapat menjaga pikiran tetap aktif dan produktif, selain perlu kiranya melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang dapat memberikan dukungan emosional dan sosial yang penting.

Mempersiapkan Diri dengan Konsisten Menulis

Mempersiapkan diri menjelang pensiun juga dapat terwujud dalam bentuk penyaluran hobi yang sehat dan produktif seperti menulis. Menulis dapat menjadi cara efektif yang menyenangkan dan produktif. Alasannya adalah selain dapat menghasilkan karya yang bermanfaat, tetapi juga dapat menghasilkan pendapatan tambahan.

Saya menyadari benar manfaat menulis untuk persiapan pensiun untuk menjaga aktivitas otak, menikmati waktu luang, dan meninggalkan warisan yang tak lapuk oleh hujan dan tak lekang karena usia. Alasan mendasarnya karena menulis membutuhkan pemikiran, analisis, dan kreativitas, sehingga dapat membantu menjaga otak tetap aktif dan tajam, sehingga mengurangi risiko cepat pikun. 

Menulis dapat menjadi sarana efektif untuk menikmati waktu luang, karena menulis bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menghibur, sehingga dapat mengisi waktu luang di masa pensiun dengan lebih bermakna. Dan, selain itu menulis juga dapat meninggalkan warisan karena dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang, atau menjadi catatan sejarah pribadi yang berharga di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun