Mohon tunggu...
Andreas Sihotang
Andreas Sihotang Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan Pekerja Sosial

Pekerja sosial di organisasi non pemerintah, bekerja di bidang pengembangan masyarakat dan pengembangan perdamaian, saat ini sedang studi S3 Public Affairs di Amerika.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Politik Banjir

26 Februari 2020   23:01 Diperbarui: 26 Februari 2020   23:13 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tapi di Indonesia, tanpa 'blaim avoidance' pun, pamor pemimpin yang tidak becus dalam bekerja dan yang korup sepertinya tidak tergerus. Sudah banyak bukti seperti itu. Pemilu diadakan sebagai salah satu mekanisme akuntabilitas. Tapi di banyak daerah di Indonesia termasuk DKI Jakarta yang jauh lebih maju dari daerah lainnya, pemimpin buruk pun tetap terpilih. 

Lalu bagaimana cara kita mendapat pemimpin yang akuntabel dan responsive terhadap berbagai permasalahan warga? Banjir di jakarta mungkin belum akan berakhir. Yang jelas pasti akan ada hujan dengan intensitas tinggi lagi dalam hari-hari dan tahun-tahun mendatang. 

Apakah ada yang berubah dari upaya antisipasi dan penanganan banjir? Apakah ada yang berubah dari preferensi masyarakat, terutama di Jakarta, dalam memilih pemimpinnya? Mari kita lihat dalam 1-2 tahun ke depan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun