Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerbau Ternak Langka Mojokerto, Pasar Sapi dan Pasaran

24 Februari 2021   06:32 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:41 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah...era Kolonial ini tepatnya akhir awal 1900 an pemberlakuan kerbau sangat ketat di Mojokerto. Semua didata, karena takut penyakit Anthrax/Anthrax yang muncul akhir 1800-an.

Penyakit ini nggak tau ya kok menyebar dengan cepat. repotnya bisa menular dari hewan ke manusia. Gatal, bisul...hiii Jijik . itu kalau di kulit saja, bisa mual muntah sakit perut yang hebat dan perdarahan pencernaan. Risikonya ya jelas Almarhum....

Tapi.....tidak ada di Mojokerto. Semua terdata dan memang sangat ketat. Pemotongan kerbau harus tercatat dan dilakukan oleh dokter  atau mantri hewan di "Rumah Pemotongan CHEWAN".

Bangunan ini dulu ada di Dinoyo, Pugeran, Pandan, Kedundung dan Mojosari. "Rumah Pemotongan Chewan" ini sekarang tinggal Pugeran saja yang bentuknya masih terjaga. Lainnya sudah rata menjadi bangunan baru seperti PDAM mojosari.

Terus.....mengapa Rumah Pemotongan Chewan ada di daerah ini?

Karena di dekat ini terdapat Pasar Hewan. Pasar Hewan dulu dinamakan "Pasar Kebo" karena yang populer kan Kerbau. Memakai nama pasaran.

Karena belum ada pemisahan Kota dan Kabupaten. Merdeka saja Belum, yang ada ya Mojokerto. Jadi wilayahnya dianggap sama.

Pasar pertama di Cakarayam dinamakan Pasar Pon buka di hari pasaran Pon saja. Kelak pada era 80-an dipindah ke Sekarputih dan tetap bernama Pasar Pon. Pada pasar ini malahan hanya spesialis berdagang Kerbau saja hingga saat ini. Banyak pembeli yang berasal dari jawa tengah.

Pasar kedua di Mojosari namanya pasar Pahing letaknya di Jl Pemuda yang sekarang ditempati Dinas Lingkungan Hidup dan markas Pemadam Kebakaran Mojosari (Pasar ini berpindah ke Lebaksono Pungging pada pertengahan era 90-an dan berpindah lagi ke Ngrame di era 2000-an)

Pasar Ketiga adalah Dinoyo di desa dinoyo Jatirejo namanya pasar Wage. (dulu yang terkenal adalah Dinoyo bukan Jatirejo)

Pasar keempat adalah Pohjejer dengan nama Pasar Kliwon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun