Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rotan, Damar di Zaman Majapahit (Hari Menanam Sejuta Pohon)

11 Januari 2021   06:28 Diperbarui: 11 Januari 2021   07:57 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Adegan berbahaya...berfoto di jalan....jangan ditiru karena berisiko kelilipan motor, mobil dan becak.
Saya suka di hijau-hijau. Jadinya saya sering berfoto di tempat seperti ini. 10 Januari atau tepatnya hari ini adalah hari menanam sejuta pohon dan juga dianggap hari lingkungan hidup nasional.

Menanam pohon......... saya sudah pernah bercerita tentang pohon endemik Mojokerto yang bernama Gondang, Jabon, Sono, Walikukun, Sentul dan lainnya. Saya pernah bercerita tentang pohon Trawas yang sudah hampit punah karena satu-satunya yang tersisa hanya di Sumber Macan Trawas.
Nah, apa yang sudah tidak pernah dilihat generasi sekarang?
Damar.....Rotan..........

Damar dan Rotan ini merupakan tanaman khas Indonesia. Saat kita mengambil Damar dan Rotan dari alam (hutan liar), nenek moyang kita sudah canggih. Mereka jauh lebih bijak. Hutan tidak dieksplorasi.
Damar dan Rotan? budidaya secara modern di hutan produksi. Mana?? Jatirejo hingga Wonosalam. Jika Jati oleh Majapahit dibudidayakan di daerah Dawarblandong dan Kemlagi, Damar dan Rotan di daerah Wonosalam. Sammaaaaa lagi.

Ya, kan cara berpikirnya modern. Tidak bar bar dengan merusak alam. Nasibnya juga sama. Dihabiskan oleh Belanda. Sayangnya jika daerah Dawarblandong dikembalikan seperti sedia kala oleh Belanda, daerah Jatirejo ini tidak demikian. Daerah ini juga disamakan oleh Belanda dengan menanami jati.

Repotnya lagi, tahun 2000-an banyak dihabiskan oleh pencuri kayu mengatasnamakan reformasi.
Nah..dari tadi saya bercerita damar..rotan...damar rotan....Seperti apa sih Damar dan Rotan itu.....
Anda tidak tahu?
Lha.....kalau anda tidak tahu...saya juga.....

Saya tidak pernah menjumpai pohon damar dan pohon rotan. Kalau Rotan sih sering. Duluuuuuu. Sekarang juga jarang saya jumpai barang dari rotan. Dulu tidak heran, banyak perabotan dari rotan. Kursi bioskop pun dari rotan.
Cerita Damar dulu. Damar merupakan pohon asli Indonesia. Seperti apa.....yaah, lihat di google saja, saya kan penulis. Nanti saya copy paste dianggap sebagai plagiat .

Damar ini tinggi tapi tidak begitu besar. Batangnya hanya sampai berdiameter 1,5 meter saja. Itu sih besar juga menurut saya. Tapi...
tingginya lho bisa tinggiiii sekali. Maksimum dapat mencapai 65 meter
Dulu....Jaman Majapahit, damar sudah diambil getahnya. Getah ini dipakai untuk pengolahan kertas. Haaah, Majapahit memproduksi kertas?
Betul!! Kertas masa itu bernama Daluwang..
jadi ingat lagu mainan anak..."Jumplo paku Daluwang kerta..biyen kancaku saiki tak lepas"

Nah..Daluwang itu kertas. Dari pohon Daluwang. Jaman Majapahit sentra produksi Daluwang berada di Mojosari tepatnya di daerah Modopuro. Mereka banyak menanam Daluwang, diambil kulitnya dan diolah. Pengolahannya dengan cara melapisi daluwang dengan  getah damar ini.
Kain jaman dulu juga dilaposi dengan getah damar.

Daaan, kalau ini saya masih belum tau sumber pastinya. Saya hanya mendapatkan cerita dari mulut ke mulut tanpa sumber pustaka jelas. Tabib jaman Majapahit sangat tahu jika sel tubuh yang tidak dapat melakukan regenerasi (perbaikan sendiri) adalah sel gigi. Jadi, mereka melakukan perawatan gigi berlubang dengan menambal. Bahan penambalnya....getah damar ini......Modern sekali.
Saat ini lho, anak muda Indonesia yang tahu kalau gigi tidak dapat regenerasi sangat sedikit...buktinya mereka jarang ke dokter gigi jika tidak sakit. ...itu termasuk sayaaaa....

Nah, itu cerita damar....sekarang rotan ya...

Kalau rotan, bohon semak belukar. Seperti pohon salak. tapi dahannya panjaaang berduri. Fungsinya untuk apa? ya..untuk perabotan rumah tangga, senjata daan...makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun