Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendopo Kabupaten Mojokerto dari Masa ke Masa

4 Desember 2020   21:05 Diperbarui: 4 Desember 2020   21:08 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Saya sengaja posting banyak foto ya, karena menceritakan beberapa masa tentang Graha Maja Tama Pendopo Kabupaten Mojokerto ini.
Graha Maja Tama baru disematkan tahun 1995, sebelumnya ya pendopo kabupaten...itu saja sebutannya.
Awal 1800-an. Tepatnya, 1808. Kabupaten Mojokerto memulai pembangunan Kantor Kabupaten dengan rumah Bupati (sekarang rumah dinas ini dinammai dengan Peringgitan).

Pendopo? dibangun juga. tapiiii, tahun 1811. Seperti tampak pada foto. banyak lah komunitas pegiat sejarah dan penulis sejarah Mojokerto yang mengunggah foto koleksi KITLV ini. Foto diambil tahun 1924.

Saya akan cerita sedikiiiit tentang pendopo di foto ini.

Pada foto pertama itu alias terbitan KITLV, diambil dari sisi timur kalau sekarang kantor PMD. Pendopo dan rumah dinas Bupati mepet bin menempel. Terdapat 26 pilar temasuk 4 soko guru di tengahnya.
26 pilaaaar?? nggak percaya?? ya bisa dihitung sendiri .

Kantor bupati tetap seperti yang sekarang ini kalau kita memandang luruuuus pada foto itu, itulah kantor bupati Mojokerto. Pintu jelas menghadap ke barat langsung ke alun-alun yang satu kompleks dengan kantor Volskraad atau DPR jaman kolonial.
Jaman itu juga disiapkan taman sari di bagian belakang untuk Istri bupati dan istri-istri pegawai kabupaten dalam melakukan kegiatan kewanitaan. Tempat itu disebut keputren yang sekarang menjadi panti PKK. Taman sari merupakan taman indah untuk istri bupati dipagari dengan tembok setinggi 2 meter.

Sebelah taman sari menempel kampung tempat para pegawai tinggal, karena menempel ditamansari, dinamakan Magersari (memagari tamansari).
Dulu, para Bupati terkensl sakti sehingga tidak ada yang berani berbuat jahat dengan mencuri atau perbuatan lain di tempat ini. Walaupun begitu tetap saja butuh sistem keamanan dengan Polisi Pamong Praja yang berjaga.
Selain itu, alarm. Alarm berupa Angsa. Angsa didekati segera berbunyi....
"Ngaaaak,,,,Ngaaak..."
Juga dapat dilihat di foto di halaman banyak dipenuhi kerikil. Kerikil akan membuat bunyi-bunyian jika dilewati manusia ataupun hewan.
"Kreeeteg...Kreeetegggg!" Pasti ada yang lewat.
Yang nakal pasti anak-anak. Pada tahun 1960-an Polisi Pamong Praja yang berjaga paling terkenal adalah Pak Sowo. Paling terkenal karena boss yang jaga ini. Semua tanggungjawab diembannya. Aman terkendali semua.
Hanya anak-nak sekitar Magersari saja yang memusuhi Pak Sowo. Sebagai Boss keamanan jelas mengamankan semua aset di dalam kompleks ini. Termasuk pohon dengan buah-buahan yang berbuah lebat...

Tapiiii...

Anak-anak magersari mengincar buah-buahan. Kan, kampung padat jarang ada buah banyak. Buah di pasar pun tidak semudah saat ini. Modus operandi adalah memanjat pagar Tamansari.
"Maliiing!!!!!!!!!!!" Pak Sowo selalu berteriak sambil membawa pentungan.
Namanya anak-anak...berlarian dan kembali ke kampung dengan berteriak kembali.

"Ulo Sowoooo..Ulo Sowooo.....!!!! mengejek nama Pak Sowo. Anak-anak jengkel sekali dengan Pak Sowo yang galak
Nuakaaaal ya...iulah anak-anak..Nggak perlu diperdebatkan. Sekarang banyak yang menjadi pejabat lho anak-anak itu. Bahkan banyak yang pensiun dan meninggal...kan itu tahun 60-an.

Nah, bangunan ini saya tidak tahu siapa yang merancang. Yang pasti sangat kolonial. Perpaduan Jawa dan Belanda di bangunan ini.
Pendopo ini terus berdiri kokoh sampai tahun 1976. JElasnya dengan perawatan rutin hingga usianya panjang. Kalau nggak dirawat ya roboh dari dulu ya...

Hingga Pendopo dipugar oleh HD Fatchurrochman Bupati Mojokerto kala itu. Pendopo digeser ke arah selatan. Digesernya pendopo karena dibuat kanopi untuk kendaraan Bupati. Pendopo sisi utara atau yang dekat dengan rumah dinas dibuat tembok, jadi rumah dinas tidak terlihat.
kalau pendopo dan rumah dinas mengapa menghadap selatan, saya sudah pernah menceritakan hal ini. Demikian juga mengapa pintu masuk menghadap ke alun-alun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun