Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perampok Bank Pahlawan Kita (Seri Menyambut Hari Pahlawan)

17 Oktober 2019   13:25 Diperbarui: 17 Oktober 2019   13:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


tribunnewswiki.com
tribunnewswiki.com
Sesuai janji saya, sebentar lagi adalah hari Pahlawan yang tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada banyak rangkaian kejadian sebelumnya dan akan saya tulis berseri mulai hari ini. Jangan bosan ya. 

Muhammad Mangundiprojo, bukan asli surabaya melainkan kelahiran Sragen 1905. Keturunan dari Kyai Ngali Muntoha.Kyai Ngali merupakan teman seperjuangan Pangeran Diponegoro yang berarti darah pejuang sudah mengalir kental di tubuh Muhammad. Saat Muda di Jaman Hindia Belanda sekolah di OSVIA Muhammad menempuh pendidikan bumiputra khusus untuk menjadi pamong praja (IPDN kalau sekarang)lulus.

Dulu setelah menempuh pendidikan pamong praja dapat memilih karirnya antara menjadi Mantri polisi pamong raja (orang kedua setelah camat), menjadi jaksa atau menjadi polisi. Muhammad memilih karir menjadi wakil jaksa dan kemudian menjadi asisten wedana (di atas camat) di Jombang hingga saat penjajahan Jepang, Muhammad menempuh pendidikan PETA untuk menjadi perwira militer.

Kita tahu Jepang menyerah dan Inggris sebagai pemenang perang menyerukan untuk menyerahkan semua senjata Jepang dan aset-aset hindia belanda, hampir semua daerah mengikuti seruan itu...tapi tidak dilakukan oleh Surabaya (kemudian diikuti daerah lain-Semarang, Bandung dll) saat kemerdekaan, Muhammad menyaksikan mulai 21 Agustus 1945 Surabaya selalu mengibarkan merah putih.

Untuk itu dia ke Jakarta herannya di sana, suasana gembira seperti di Surabaya tidak didapatkan di jakarta..bendera merah putih tidak didapatkan berkibar...semua takut dengan intelejen jepang...dan, kedatangan Inggris dengan serdadu bayrannya semakin memperkuat suasana suram....

Semisal jika ada orang naik sepeda, tiba tiba dirampas oleh pasukan gurkha dan diambil dengan dalih ini properti milik Inggris pemilik sepeda itu pun akan dilukai jika menolak. Muhammad kecewa.

Sepulang dari jakarta, Inggris mulai merapat ke Surabaya...

Sikap yang sama seperti di Jakarta ditunjukkkan Inggris di Surabaya. Tetapi perbedaanya, di Surabaya rakyatnya melawan sehingga banyak bentrokan...TIdak tanggung-tanggung di Surabaya Inggris menurunkan pasukan terkuatnya yaitu pasukan elit Brigade 49 dari Divisi V yang berjuluk The Fighting Cock. 

Pasukan elit ini adalah pasukan yang tidak pernah kalah dalam pertempuran baik melawan Jerman maupun melawan Jepang...... 25 Oktober 1945 menjadi operasi militer terbesar pertamanya. Muhammad bersama Bung Tomo, Doel Arnowo, Abdul Wahab dan Drg Moestopo, memimpin perlawanan terhadap pasukan Sekutu yang berlangsung di seluruh penjuru Surabaya.....laskar yang didominasi remaja marah kepada Inggris...

Pasukan Inggris yang terkuat itu banyak yang berteriak ketakutan menyebut nama ibunya....serta banyak yang kencing di celana.....keadaan seperti itu membuat Pimpinan Sekutu menelpon Presiden....mengatakan bahwa orang di sini liar dan akan dihabiskan jika tidak mau berhenti menembaki pasukannya (padahal keadaannya tidak demikian...malah Inggris yang terjepit)....maka datanlah Presiden bersama Wapres untuk menghentikan pertempuran itu.....selamatlah Inggris......

Di saat yang sama..Inggris mulai memperkuat diri...menambah pasukan dan senjata....Presiden meninggalkan Surabaya dan.....terbunuhlah Brigadir Inggris...Inggris berjanji akan menghancurkan Surabaya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun