Mohon tunggu...
Siti Andreani
Siti Andreani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

membaca dan menulis adalah hobiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunggulan Bulan Sabit Subur sebagai Induk Peradaban Dunia

27 Mei 2023   10:50 Diperbarui: 27 Mei 2023   10:51 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Map_of_fertile_crescent.svg

Sekitar 7 juta tahun yang lalu, manusia di bumi memperoleh makanan dengan cara berburu hewan liar dan mengumpulkan tumbuhan liar. Mereka hidup dalam kawanan kecil, nomaden dan menggunakan alat sederhana dari batu atau tulang belulang untuk berburu dan mengumpulkan makanan.

Tetapi sejak 11.000 tahun terakhir, sejumlah masyarakat mulai beralih dari berburu ke produksi pangan. Produksi pangan merupakan proses domestikasi hewan dan tumbuhan liar agar menjadi berguna bagi manusia. Hewan-hewan liar yang berhasil didomestikasi akan menjadi hewan ternak yang menyumbangkan daging dan susu untuk dikonsumsi, di ambil bulunya serta tenaganya sebagai alat transportasi dan membantu proses budidaya tanaman liar yang menjadi sumber pangan utama.

Hingga saat ini, hampir sebagian besar masyarakat di dunia mengonsumsi pangan yang dihasilkan dari budidaya sendiri atau diproduksi oleh orang lain. Proses peralihan dari masa berburu ke produksi pangan ini menyebabkan beberapa kelompok pemburu-pengumpul meninggalkan cara hidup lama mereka, saling berpencar bahkan punah.

Rentang waktu prasejarah proses pengembangan produksi pangan akan berbeda-beda di setiap wilayahnya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan penduduk pribumi dan ketersediaan tumbuhan liar lokal. Kedua masalah itu saling bertolak belakang, sehingga mempengaruhi kemunculan pertanian di suatu wilayah. Bahkan jika daerah beriklim tropis dengan cadangan air dan memiliki cukup banyak spesies tanaman liar yang cocok untuk didomestikasi, tidak akan berhasil apabila masyarakat pribumi daerah tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya, begitupula sebaliknya.

Penduduk asli Australia bahkan tidak pernah mengembangkan produksi pangannya sendiri. Berbeda dengan wilayah China Kuno dan Bulan Sabit Subur yang berhasil mengembangkannya sendiri atau Mesir Kuno yang mendapatkannya dari tetangga wilayah mereka.

Hanya ada lima daerah yang menjadi tempat terawal munculnya produksi pangan termasuk domestikasi hewan secara independen di dunia yakni, Asia Barat Daya (dikenal sebagai Timur Tengah atau Bulan Sabit Subur), China, Mesoamerika (bagian tengah dan selatan Meksiko), Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan Cekungan Amazon serta bagian timur Amerika Serikat.

Diantara wilayah-wilayah yang secara mandiri berhasil mengembangkan produksi pangan, wilayah Asia Barat Daya atau Bulan Sabit Subur merupakan wilayah yang paling awal melakukan domestikasi tumbuhaan yaitu sekitar 8500 SM dan domestikasi hewan sekitar 8000 SM.

Bulan Sabit Subur (fertile crescent) merupakan istilah merujuk kepada daerah berbentuk bulan sabit yang terletak di Timur Tengah. Istilah ini diperkenalkan oleh seorang arkeolog bernama James Henri Breasted dalam kedua karyanya, Outlines of European History (1914) dan Ancient Times, A History of the Early World (1916). Saat ini, negara-negara yang termasuk wilayah Bulan Sabit Subur meliputi Irak, Suriah, Lebanon, Palestina, Israel, Yordania, Mesir bagian utara, Kuwait Utara, Turki bagian tenggara dan Iran bagian barat.

Bulan Sabit Subur menyumbang tanaman dan hewan hasil domestikasi ke beberapa wilayah seperti Eropa bagian barat dan tengah yang mendapat paket domestikasi hewan dan tumbuhan pemula sekitar 6000 dan 3500 SM. Kedatangan paket awal tanaman dan  hewan hasil domestikasi ini memungkinkan masyarakatnya hidup menetap, memulai produksi pangan lokal hingga mendorong kemunculan peralatan modern guna menunjang kegiatan produksi, lambat laun  pemukiman bermunculan yang nantinya berinovasi mendorong kemunculan tulisan, teknologi dan sistem sosial.

Berbagai perkembangan yang mengantarkan Bulan Sabit Subur menjadi induk peradaban dunia ternyata didukung oleh populasi manusia yang padat dan cadangan makanan yang cukup bagi para petani dan non-petani yang memungkinkan munculnya kegiatan budidaya tanaman pangan dan hewan ternak. Inovasi penting pertama yang dimiliki Bulan Sabit Subur adalah produksi makanan. Sehingga, untuk dapat memahami perkembangan dunia modern kita tidak bisa melepaskan fakta bahwa domestikasi hewan dan tumbuhan liar serta proses produksi pangan dimulai di wilayah Bulan Sabit Subur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun