Mohon tunggu...
Andrean Perdana
Andrean Perdana Mohon Tunggu... -

Nama : Andrean Perdana Y.P.\r\nNim : K7110507\r\nKelas : 3 A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gejala Kognisi, Konasi, Emosi, dan Campuran

7 Desember 2010   00:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57 3947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Didalam suatu individu terdapat berbagai gejala-gejala seperti kognisi, konasi, emosi dan campuran. Apakah anda sudah mengetahui apa maksud dari gejala-gejala diatas? Disini akan dijelaskan tentang gejala-gejala diatas, juga akan dijelaskan mengenai keterkaitan bakat, inteligensi, berpikir dan belajar.

1.Kognisi

Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.

Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain.

Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.

Gejala kognisi meliputi:

a. Pengamatan

Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang yang cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Dipandang dari segi arti menunjukan hal yang sangat berbeda.

b. Tanggapan

Yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.

Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

- Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan

- Tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan

- Tanggapan masa kini atau tanggapan representative (mengimajinasikan)

c. Ingatan

Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.

d. Fantasi

Fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalamalam imajinasi melampaui dunia riil.

e. Berpikir

Berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya.

f. Intuisi

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualita

2.Konasi (Kehendak)

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu hubungan. Misalnya, seseorang yang memiliki suatu benda, maka tujuannya bukan pada bendanya, akan tetapi pada mempunyai benda itu”, yaitu berada dalam relasi (hubungan), milik atas benda itu. Seseorang yang mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana, dengan dasar kemauan, ia belajar dengan tekun, walaupun mungkin juga sambil bekerja. Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak dan hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.

Untuk mempermudah mempelajarinya maka gejala kemauan dibagi atas :

a. Dorongan

Dorongan ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran manusia. Dorongan ini dibedakan menjadi 2 golongan yakni dorongan nafsu, dan dorongan rohaniah.

b. Keinginan

Keinginan yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu.

c. Hasrat

Hasrat ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang.

3.Emosi (Perasaan)

Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang, hanya corak dan tingkatannya tidak sama. perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.

Apakah perasaan itu?

Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi unsur-unsur perasaan ialah :

˗bersifat subyektif daripada dengan gejala mengenal

˗bersangkut paut dengan gejala mengenal

˗perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.

Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain, terhadap hal yang sama. Karena adanya sifat subyektif pada perasaan maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan pengamatan, fikiran dan sebagainya.

Pengenalan hanya berstandar pada hal-hal yang ada berdasarkan pada kenyataan, sedangkan perasaan sangat dipengaruhi oleh tafsiran sendiri dari orang yang mengalaminya. Perasaan tidak merupakan suatu gejala kejiwaan yang berdiri sendiri, tetapi bersangkut paut atau berhubungan erat dengan gejala-gejala jiwa yang lain, antara lain dengan gejala mengenal. Kadang-kadang gejala perasaan diiringi oleh peristiwa mengenal dan sebaliknya pada suatu ketika ada gejala perasaan yang menyertai peristiwa mengenal.

Gejala perasaan kita tergantung pada :

˗Keadaan jasmani

˗Pembawaan

˗Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.

4.Campuran

a. Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek baik di dalam maupun diluar dirinya.

Faktor yang mempengaruhi perhatian :

˗Pembawaan

˗Latihan dan kebiasaan

˗Kebutuhan

˗Kewajiban

˗Keadaan jasmani

˗Suasana jiwa

˗Suasana di sekitar

˗Kuat atau tidaknya perangsang dari obyek itu sendiri

b. Kelelahan

Kelelahan disebabkan karena berlangsungnya suatu aktifitas baik aktifutas jasmani maupun rohani.

c. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran, perasaan dan pikirannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui apa yang di kehendaki dari padanya.

Cara untuk menyugesti :

-Dengan membujuk

-Dengan memuji

-Dengan menakut – nakuti

-Dengan menunjukan kekurangan atau kelebihan

5.Bakat Dan Inteligensi

Bakat adalah pola pikir, perasaan atau perilaku alami yang kita miliki. Pengetahuan adalah fakta-fakta dan pelajaran yang kita pelajari dalam hidup ini. Sedangkan ketrampilan adalah hal-hal atau langkah-langkah yang kita kuasai karena kita melatih atau melakukannya secara terus menerus.

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif.

6.Berpikir Dan Belajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Berpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat keputusan berperilaku. Jangkauan pikiran dimulai dari lamunan biasa, selanjutnya pemecahan masalah yang kreatif. Aktivitas mental dalam perasaan dan pemahaman bergantung pada peransangan dari luar dalam proses yang disebut sensasi dan atensi. Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir terjadi di dalam otak. Mengingat kembali mengundang pengalaman terdahulu ke alam pikiran dan mulai membentuk rantai asosiasi. Rantai asosiasi tidak merujuk pada apa yang secara nyata kita lihat tetapi sebagai khayalan-khayalan mental.

Proses pemecahan masalah disebut proses berpikir. Ada beberapa macam pemecahan masalah :

- dengan insting

- dengan kebiasaan – kebiasaan

- dengan aktifitas berpikir

Bentuk –bentuk berpikir :

- berpikir dengan pengalaman

- berpikir representatif

- berpikir kreatif

- berpikir reproduktif

- berpikir rasional

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun