Mohon tunggu...
Maya Andrayani
Maya Andrayani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga -

Full time wife, full time daughter, full time daughter in law, full time sister, full time friend :) eh lagi satu, full time sosialita :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY-Prabowo Bertemu, Mengapa SMRC Sakit Perut?

31 Juli 2017   09:15 Diperbarui: 2 Agustus 2017   12:24 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menjadi kelakar paling garing pada akhir pekan ini. Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditanggapinya secara tendensius. Sampai-sampai, ia berkesimpulan bahwa SBY mustahil mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 mendatang.

Ada beberapa kelemahan dari pendapat Sirojudin. Pertama, ia menilai SBY mustahil mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 karena faktor 'sejarah' militer. Sirojudin memfitnah SBY turut memecat Prabowo dari TNI. Di sini terang kegagapan Sirojudin dalam memahami peraturan organisasi militer.

Padahal keputusan pemberhentian Prabowo mengacu pada keputusan institusi, yakni TNI Angkatan Darat. Sebagai Kasospol TNI, SBY terang tidak berwenang merekomendasikan apalagi membuat keputusan dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) karena sifatnya institusional.

Kedua, Sirojudin tergagap-gagap memaknai pertemuan itu sebatas arah untuk berkoalisi dalam Pilpres 2019. Padahal, pidato SBY dan Prabowo sama sekali tidak menyebut perkara koalisi Pilpres. Yang dikritisi oleh kedua Jenderal tersebut adalah  potensi penyimpangan kekuasaan (abuse of power). Artinya, SBY dan Prabowo gelisah terkait demokrasi Indonesia yang mulai terancam. Yang paling terkait pilpres hanya presidential threshold dan judicial review UU Pemilu. Itu pun tidak mengarah pada pembicaraan sosok capres-cawapres.

Ketiga, koalisi SBY dan Prabowo bukan mustahil. Bukankah pada Pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa yang nota bene adalah besan SBY? Jika masih ada luka lama antara Prabowo  dan SBY, bukankah seharusnya Prabowo memilih berpasangan dengan Aburizal Bakrie, ketua umum DPP Partai Golkar saat itu?

Nyatanya, Prabowo fine-finesaja berpasangan dengan Hatta Rajasa.  Lantas, bagaimana ke depannya? Apakah Prabowo akan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)? Bisa ya, bisa pula tidak! Pilpres masih dua tahun lagi, dan dinamika politik masih amat dinamis.

Lantas mengapa Sirojudin sampai bertindak tendensius? Mengapa SMRC seolah-olah sakit perut?

Ini terang tidak bisa dilepaskan dari manuver lembaga survei dan konsultan politik. Sudah rahasia umum SMRC adalah lembaga survei yang lumayan dekat dengan kubu Jokowi. Dalam Pilkada DKI Jakarta contohnya, Yunarto Wijaya (Charta Politika), Siful Mujani (SMRC), Cirus Network adalah konsultan pemenangan Basuki Tjahaya Purnama dan Djarot Syaiful.

Barangkali ada kubu yang panas dingin akibat pertemuan SBY dan Prabowo. Kekhawatiran meruyak, karena jika Partai Demokrat- Partai Gerindra sampai berkoalisi pada Pilpres 2019, tentu akan menjadi kompetitor tangguh bagi Jokowi. Jika koalisi Prabowo-AHY  terbentuk, akan ada dua ceruk massa yang bisa diraup.  Prabowo yang amat kuat di perkotaan dan memiliki basis massa dari kalangan terdidik dan pemilih muslim. Sebaliknya, AHY adalah representasi kelompok muda yang sedang meroket tinggi paska kemunculannya dalam Pilkada DKI Jakarta.

Karena itu dibuatlah skenario keji agar duet Prabowo-AHY tidak terjadi.  Pola Sirojudin Abbas SMRC ini cuma salah satunya. Sebelumnya Wasekjen DPP Partai Demokrat  Rachland Nashidik juga diserang dengan modus serupa oleh akun-akun psedonim  (samaran) pro Jokowi di Twitter. Ini sungguh skenario basi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun