Mohon tunggu...
Andra Ayumukti
Andra Ayumukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - umur 19 tahun

Sedang menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Nilai Pancasila pada Generasi Penerus Bangsa

17 Mei 2021   23:28 Diperbarui: 17 Mei 2021   23:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "panca" yang artinya lima dan "sila" yang artinya asas atau prinsip. Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar dan pedoman bagi rakyat Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga sebagai standar dan penyaring antara baik atau buruk dan sesuai atau tidak sesuai suatu budaya baru bagi bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan karakter bangsa dan karakter setiap warga negaranya.  Lalu bagaimana apabila generasi muda Indonesia kurang memahami nilai-nilai Pancasila?

Fakta yang kita hadapi saat ini banyak anak muda yang kurang memahami nilai-nilai Pancasila. Saat ini banyak permasalahan pada anak muda akan karakternya seperti radikalitas, kekerasan, pencurian, korupsi, dan pengunaan narkoba banyak terjadi (Alaby, 2019). Perkembangan globalisasi dan kemajuan IPTEK telah berperan besar pada pergerakan arus karakter generasi muda saat ini.

Saat ini Indonesia tengah berada pada puncaknya bonus demografi. Bonus demografi terjadi ketika struktur penduduk dengan jumlah usia produktif (15-64 tahun) sangatlah besar sedangkan proporsi penduduk usia muda sudah semakin kecil dan proporsi penduduk usia lanjut belum begitu besar.  Bonus demografi merupakan suatu kesempatan dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Ketika bangsa Indonesia dapat memanfaatkan bonus demokgrafi untuk menaikan pendapat per kapita diatas 7% bahkan mencapai dua digit maka Indonesia dianggap berhasil dan dapat menjadi negara yang lebih maju. Akan tetapi ketika hal itu tidak berhasil, pendapat per kapita ketika bonus demografi tetap atau bahkan menurun maka perekonomian Indonesia akan stagnan atau bisa menjadi mundur tertinggal dengan negara lain. Sehingga pada tahun-tahun ini merupakan sebuah momen krusial penentu masa depan bangsa Indonesia apakah akan maju atau mundur (Falikhah, 2017).

Digalakannya Revolusi Industri 4.0 merupakan suatu tantangan, peluang, dan solusi bagi bangsa Indonesia. Revolusi Industri 4.0 dapat menjadi solusi bagi terwujudnya bangasa Indonesia yang dapat bersaing global dan memanfaatkan bonus demografi dengan baik. Revolusi 4.0 merupakan awal sebuah revolusi yang secara mendasar mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Pada revolusi ini maka akan serba digital dan pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Ghufron, 2018). 

Pergerakan dunia dan persaingan kerja akan semakin ketat karena tidak hanya bersaing dengan manusia akan tetapi dengan robot yang dapat bekerja lebih efisien dibandingkan manusia. Apabila para generasi muda tidak dipersiapkan secara intelektual dan karakter dengan baik maka Indonesia akan jauh tertinggal. Intelektual dan karakter harus benar-benar seimbang, apabila karakter tidak terbangun dengan baik akan lebih banyak penyelewengan/ penyalahgunaan kecerdasan yang dapat berakibat buruk bagi bangsa Indonesia. Seperti aksi terorisme dan radikalisme yang sudah marak terjadi.

Generasi muda merupakan tonggak penerus dan penentu masa depan suatu bangsa. Dengan tantangan yang dihadapi saat ini, pemahaman yang baik pada Pancasila sangat dibutuhkan. Generasi muda yang sering mendapat julukan ABG labil ini yang sangat mudah untuk dipengaruhi karena mereka masih dalam masa pencarian jati diri dan arah kehidupan mereka. 

Ketika pada kondisi seperti itu mereka dihadapkan dengan banyak pilihan baik buruk atau benar salah. Ketika itu juga ideologi Pancasila seharusnya ditanamkan sebagai suatu sistem penyaringan pada perkembangan IPTEK dan perubahan dunia ini, sehingga dapat dikatakan bahwa hidup sebagai warga negara Indonesia yang memiliki pedoman Pancasila. Upaya yang sedang dilakukan untuk menanamkan kembali nilai-nilai dan karakter Pancasila pada generasi muda yaitu melalui pendidikan formal, nonformal, sosial media, dan masih banyak lagi. Sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diaktualisasikan dalam kehidupan dan dapat memanfaatkan bonus demografi untuk memajukan bangsa Indonesia.

Referensi :

Alaby, M. A. (2019). Membumikan Nilai Pancasila pada Generasi Bangsa. Gema Wiralodra, 10(2), 179-190.

Falikhah, N. (2017). Bonus Demografi Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 16(32).

Ghufron, G. (2018, September). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi dunia pendidikan. In Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 (Vol. 1, No. 1).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun