Mohon tunggu...
Andjani ShikaFadhilah
Andjani ShikaFadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu Komunikasi

Pribadi yang baik menjaga lisan dan perbuatannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Komunikasi Islami untuk Meningkatkan Self Esteem pada Kalangan Remaja

29 Januari 2021   21:16 Diperbarui: 29 Januari 2021   22:44 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Islam mengajarkan kita sebagai mahluk sosial, yang artinya setiap mahluk hidup di dunia merupakan mahluk yang tidak bisa hidup sendiri, saling berpasang-pasangan dan berinteraksi satu sama lain. Interaksi yang digunakan adalah berkomunikasi, lalu apa yang dimaksud komunikasi? Komunikasi ialah proses interaksi antara komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan).

  Kita sebagai umat muslim perlu yang namanya menanamkan diri dalam etika perilaku dan lisan, keduanya sangat penting untuk menjadi pribadi yang baik, dengan menjaga perilaku kita maka akan terjaga lisan kita. Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi Islami? Komunikasi Islami merupakan penyampaian pesan berupa kebaikan, kebenaran, keindahan secara (verbal dan nonverbal) dengan baik.

  Saat ini era globalisasi yang semakin modern, salah satu dampaknya mengubah cara berkomunikasi di kalangan remaja yang mengikuti trend (masanya), disitulah rendahnya kalangan remaja dalam menjaga etika komunikasinya yang tidak sesuai dari syariat Islam, kebanyakan kalangan remaja yang mengikuti trend dengan menggunakan bahasa-bahasa kasar, hal tersebut dipengaruhi dari lingkungan sekitar.

  Tidak hanya kita temui secara langsung, dalam media sosial juga sering kita temui kebanyakan kalangan remaja yang tidak memiliki etika sopan santun dalam menulis di media sosial dengan menggunakan kata-kata kasar yang menjatuhkan seseorang, ini yang membuat minimnya rasa menghargai orang lain di kalangan remaja, yang membuat self esteem (harga diri) orang lain merasa terancam, yang dimaksud self esteem ialah pandangan keseluruhan dari individu tentang diri sendiri, tentu dengan kita berkata kasar akan membuat pribadi seseorang merasa terganggu seperti merasa ketakutan, sedih, tertekan yang membuat harga diri seseorang tidak berarti.

  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۙ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 70)

  Dari ayat tersebut menjelaskan qaulan sadidan yang berarti kita sebagai umat muslim untuk menjaga etika komunikasi yang baik dan benar, perkataan yang tanpa menyakiti perasaan orang lain ataupun menjatuhkan harga diri orang lain untuk tetap menjaga hati, menjaga lisan, ataupun menjaga perbuatan.

  Dalam islam kita diajarkan untuk selalu menjadi pribadi yang positif bagi orang lain, dengan berbuat kebaikan serta menjaga etika komunikasi kita dengan baik tidak memandang umur, sesama umat muslim sebaiknya kita saling menghargai, saling meyakinkan atau mengingatkan ketika seseorang salah, perkataan kita yang baik menjadi motivasi untuk orang lain bukan untuk menyakiti perasaan orang lain dengan perkataan kasar.

  Ketika kita menjadi pribadi yang baik dengan menjaga bicara kita agar tidak menyakiti orang lain, tanamkan diri kita untuk selalu berkata jujur, karena orang yang jujur saat ini sulit ditemukan di kalangan remaja, biasakan diri kita untuk berkata jujur agar orang lain dapat percaya pada kita. Selain itu juga selalu berkata positif yang artinya mengucapkan kata-kata positif yang sifatnya membangun atau mempengaruhi pribadi seseorang bukan menjatuhkan pribadi orang lain.

  Tentu saat itu semua sudah tertanam pada diri kita, dengan menjaga perilaku dan menjaga lisan kita untuk tidak berkata yang kasar, dari situ kita akan menghargai diri kita sendiri dan menghargai orang lain dengan ucapan yang baik, dengan selalu menyampaikan pesan yang bersifat membangun pribadi orang lain dengan kata - kata yang halus, lemah lembut serta menanamkan rasa keperdulian terhadap orang lain tanpa sedikitpun menyakiti perasaan mereka dan menjatuhkan harga diri mereka dan memikirkan pahala dan dosa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun