Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kita Teman

19 Januari 2018   14:38 Diperbarui: 19 Januari 2018   14:48 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi @a.b.photoarts

Untuk kebaikan kita berdua, kau sebaiknya tak perlu menghubungiku lagi. Ini tidak normal Aku sedang dalam perjalanan melupakanmu dan lagipula tiga bulan mendatang kau akan menikah.

Berbahagialah. Akhirnya permainan ini selesai dan kau pemenangnya.

Janganlah aku, kau tahu, ingin dihubungimu berkali-kali kau bilang kita masih bisa berteman. Kita memang berteman. Tapi jangan menghubungiku lagi. Sebab kali ini aku memintamu dengan suara seorang teman yang meminta teman untuk mencari kesibukan lain, yang lebih seru.

Temanku, pahamilah. Ini sangat normal. Bukan berarti ingin melihatmu tapi kau benar-benar bisa melakukan segalanya selain bersamaku.

Maafkan aku jika hari ini berubah jadi teman yang tak menghibur. Lagipula, toh, kamu sudah tahu semua trikku yang dulu kutunjukkan padamu. Meski kadang kau mengganggapnya itu tidak lucu, namun selalu berhasil buatmu tersenyum. Sekarang sudah cukup. Sebab seperti katamu, semua lelucon buruk harus diurus bukan?

Kini jangan hubungi aku lagi. Karena kau yakin kau punya jadwal yang pasti untuk tepat. Kau mungkin punya delapan rencana untuk mengundangku hadir di pesta pernikahanmu. Tapi ulangan simpan saja undangan makan malam itu untuk teman-teman lainmu.

Namun, temanku, kalau saja aku tidak sedang sibuk dengan kebutuhanku sebagai manusia yang memiliki aktivitas perbaikan perkakasnya, aku pasti datang. Berlagak ke tempatmu seperti aku siap untuk duduk menyaksikanmu di pelaminan itu.

Akankah seperti yang pernah kubilang padamu, temanku, di dunia ini tak ada yang bisa kujanjikan. Seperti alasan takut bila hari esok tiba-tiba sangat terhormat untuk dijalani karena hari normal.

*

Publikasi pertama kali diGuebaca.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun