Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Aku Datang

22 September 2017   06:24 Diperbarui: 23 September 2017   00:14 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi://www.instagram.com/nikenndewi/

Aku menabur pandang sekitar taman Elias dan menguap dua kali dan menerka-nerka hari apa sekarang hingga mereka mampu membawaku ke sini.

Mungkin kemarin. Atau kemarinnya lagi, atau justru kemarinnya lagi aku memang bilang pada Nenas, "Oke. Besok aku akan datang." Tapi tepatnya kapan aku mengucapkan kalimat itu, aku sama sekali tidak ingat.

Akhir-akhir ini aku memang merasa sangat malang. Disibukkan oleh banyak hal sekaligus. Pencapain-pencapain nilai. Gagal tes masuk CPNS, ditambah kesibukan baruku: menghadiri banyak sekali undangan pernikahan. Dan untuk bukti itulah sebabnya letak kalender di kepalaku menjadi semrawut.

Soal-soal ujian masuk pegawai negeri sebetulnya tidak susah-susah amay. Aku sudah sering menghadapinya. Lima kali. Tak ada pertanyaan yang benar-benar sama atau berbeda tiap tahun. Tapi selalu begitu. Kau hanya perlu mengisi titik-titik yang mereka buat seperti jebakan, membaca soal itu keras-keras di kepalamu dan perlahan-lahan merasakan kehadiran jawaban-jawabannya pernah dibahas dan muncul di buku Kiat-kiat Sukses Tes CPNS yang pernah kau beli di toko buku. Hanya itu.

Akan tetapi bisa lancar menjawab soal, kau tahu, sangatlah berbeda pengertiannya ketika kau gagal tes sebanyak lima kali tanpa alasan yang mumpuni.

Aku gagal tes sebanyak lima kali. Isi ceritanya sangat pendek. Aku mengukuti tes ujian masuk dan gagal. Namun jika ingin dibuat sebuah judul buku otobiografi, kalimatnya mungkin bisa menjadi lebih sedikit panjang: Lima Kali Gagal Ujian Masuk Tes CPNS, Kisah Pemuda Ini Sungguh Mengharukan! (Dengan tanda seru)

Itu pasti akan menjadi sebuah judul buku yang betul-betul menghibur! Sampai-sampai memikirkannya saja ingin membuatku menangis.

Namun itu tidak ada apa-apanya, dibanding mendapati diriku sendiri berada di tengah-tengah pesta pernikahan seseorang dekat-dekat waktu ini. Ceritanya juga nyaris sama menyedihkannya. Kurang lebih seperti ini: tokoh A mencintai tokoh B, namun tokoh B menyukai tokoh C, dan seterusnya sampai suatu ketika, tokoh D mengundang tokoh C datang ke pesta pernikahannya dengan tokoh E. Namun tokoh A dan B menerima sikap itu sebagai sebuah kemajuan.

Aku tidak ingat dimana posisiku waktu itu. Apakah A, atau B atau jangan-jangan justru C? Aku juga sempat ragu apakah sebenarnya aku terlibat dalam cerita itu atau tidak? Akan tetapi, yang jelas, perasaanku pertama kali ketika memasuki tenda pernikahan itu, ketika kedua mempelai menyalamiku dan muka mereka sangat nampak bahagia, aku sempat berpikir, membanding-bandingkan --dalam sebuah pesta pernikahan-- sebetulnya dibanding Yang Berbahagia dan Yang Bersedih lebih banyak mana?

Ah. Aku melamunkan lagi hal-hal begitu. Hal-hal ilusi yang sejujurnya tidak memiliki kepadatan, seperti isi kepalaku yang perlahan-lahan namun pasti menyakiti perasaan pemiliknya.

Mengingat ini, aku jadi ingin sekali menggali isi kepalaku sendiri. Lalu berteriak keras kepadanya: tolong jangan diproses! Tolong jangan dipikirkan, tolol!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun