Suatu kali, keponakan saya, 7 tahun, menguji kemampuan saya dalam hal gambar-menggambar. Mungkin jika saya bisa, dia ingin saya mengajarinya menggambar. Maklum anak kecil.
Lantas dia ingin tahu apa yang bisa saya perbuat dengan sebatang pensil dan sehelai kertas, meminta saya menggambar Ayahnya, Ibunya (kakak saya) dan dia. Saya menyerah. Saya bilang saya bisa. Tapi mungkin hasilnya mengecewakan. "Coba dulu," katanya. Menantang saya.
Saya tak pernah ingat kapan terakhir kali pernah menggambar manusia, tapi saya benar-benar mencobanya, dan seketika itu pula keponakan saya terheran-heran dengan hasil gambar buruk yang saya buat.
Akan tetapi, suatu ketika yang lain, keponakan saya selalu berusaha memaksa saya untuk menggambar sesuatu lain untuk dirinya.
Saya menolak. Saya tidak mau. Namun alih-alih saya tidak mau, saya tetap menggambar untuknya, yang justru membuatnya tertawa terpingkal-pingkal.
Saya menggambar ini:
Saya jelaskan, "Ini," kata saya sambil menunjuk gambar. "Ini gambar tikus."
"Tikus?"
"Ya."