Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggali Kembali Potensi Seni Dalam Diri

20 Agustus 2017   00:27 Diperbarui: 24 Agustus 2017   13:51 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: lukisan Pablo Picasso/ www.bbc.co.uk

Suatu kali, keponakan saya, 7 tahun, menguji kemampuan saya dalam hal gambar-menggambar. Mungkin jika saya bisa, dia ingin saya mengajarinya menggambar. Maklum anak kecil.

Lantas dia ingin tahu apa yang bisa saya perbuat dengan sebatang pensil dan sehelai kertas, meminta saya menggambar Ayahnya, Ibunya (kakak saya) dan dia. Saya menyerah. Saya bilang saya bisa. Tapi mungkin hasilnya mengecewakan. "Coba dulu," katanya. Menantang saya.

Saya tak pernah ingat kapan terakhir kali pernah menggambar manusia, tapi saya benar-benar mencobanya, dan seketika itu pula keponakan saya terheran-heran dengan hasil gambar buruk yang saya buat.

Ilustrasi: Dokumen pribadi. Sebuah keluarga kecil
Ilustrasi: Dokumen pribadi. Sebuah keluarga kecil
Saya minta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Dan sejak saat itu juga, saya tak pernah mau menggambar apa pun. 

Akan tetapi, suatu ketika yang lain, keponakan saya selalu berusaha memaksa saya untuk menggambar sesuatu lain untuk dirinya.

Saya menolak. Saya tidak mau. Namun alih-alih saya tidak mau, saya tetap menggambar untuknya, yang justru membuatnya tertawa terpingkal-pingkal.

Saya menggambar ini:

ilustrasi dokumen pribadi
ilustrasi dokumen pribadi
Anda tahu apa gambar ini? Kalo tidak tahu, sebaiknya Anda bertanya seperti yang sama dilakukan oleh keponakan saya. "Ini gambar apa, Om?"

Saya jelaskan, "Ini," kata saya sambil menunjuk gambar. "Ini gambar tikus."

"Tikus?"

"Ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun