Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bergerak Diam-diam

21 Februari 2015   22:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424506206656224175

[caption id="attachment_370045" align="aligncenter" width="320" caption="pinkuikuik.blogspot.com"][/caption]

Bergerak itu tidak diam. Dan diam itu tidak bergerak. Kata-kata ini terusku ulang-ulang. Berjam-jam, berlarut-larut, sampai aku ingat. Kapan kau benar-benar bergerak meninggalkan diam. Katamu, sesuatu bisa bergerak kalau ada benda di antaranya yang diam.

Jujur saja --sejauh ini 'aku tak paham', apa yang kau ucapkan.

"Aku cuman pengen kamu ninggalin aku...," katamu.

Aku hanya diam. Diam. Diam. Diam. Kau bergerak meninggalkan(ku).

***

Sampai saat ini, setelah kau benar-benar pergi.
Kau tahu, aku masih simpan tanya. Sebenarnya, siapa di antara kita yang bergerak dan diam?

Apa air mata yang bergerak perlahan-lahan?

Kenangan yang diam-diam sulit dilupakan?

atau kesedihan yang tumbuh tabah, setelah kita sudah?

Kau selalu bilang, lupakan saja yang sudah silam, seperti melempar batu yang tenggelam ke dasar laut dalam. Apapun itu lupakan saja masa lalu kita. Jangan tabur garam lagi pada air laut, yang sudah diasini. Aku tak mungkin kembali.

Aku ingat kata-katamu.

Mungkin, aku tidak secepat gerak langkahmu meninggalkanku, namun, nanti dan pasti, aku akan menyusulmu, setelah berhasil bergerak dalam diam melupakan, tapi tidak sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun