Isu Kedokteran-Vape Vs Rokok

Rokoka  dalah momok mematikan bagi umat manusia,dilihat dari jumlah kematian yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Indonesia,sebagai salah satu produsen terbanyak tembakau di dunia,memilki masyarakat yang tidak jauh dari budaya merokok itu sendiri.Sudah tidak aneh kita melihat orang orang merokok di sembarang tempat,tanpa mengetahui dampak negatif yang dibawakan oleh perokok terhadap orang orang yang tidak merokok.

Rokok dianggap sebagai suatu zat yang menenangkan batin,sehingga keinginan diri untuk berhenti dari rokok cenderung sulit dilakukan.Seiring bertambahnya zaman,muncullah sebuah rokok elektrik,yang menyebabkan pandangan bahwa rokok elektrik jauh lebih sehat,terlihat lebih canggih dan membantu untuk berhenti merokok.1,2

Rokok elektik memilki komponen inti berupa batre,kapas,kawat dan liquid yang bekerja dengan cara dipanaskan sehingga menimbulkan efek yang sama dengan rokok,yaitu timbulnya uap.

Rokok elektrik atau dikenal sebagai Vape juga dipromosikan sebagai alat untuk berhenti merokok sehingga menumbuhkan gejala ramainya gerai vape di banyak kota di Indonesia.

Bahkan,naiknya trend vape di Indonesia ini membuat vape sebagai status social yang mengakibatkan banyaknya anak muda yang sebelumnya tidak pernah merokok,namun demi status dan kesamaan strata dalam pergaulan,mereka mencoba untuk menghisap vape ,dengan anggapan bahwa vape tidak memiliki bahaya sebesar rokok.1

Rokok sendiri jika dihitung perbatang rokok,setiap batangnya memiliki berbagai macam zat kimia dan zat penyebab kanker,juga tidak memiliki batas aman dalam menghisap asap rokok. 

Penyakit penyakit yang disebabkan oleh merokok antara lain adalah penyakit jantung,penyakit gangguan pencernaan dan penyakit penyakit lainnya yang bisa memicu kematian.Rokok juga tidak hanya memiliki risiko bagi diri sendiri,tetapi juga menjadi bahaya bagi penghirup asap rokok lainya atau biasa disebut sebagai perokok pasif. 2

Dalam sisi kesehatan,penggunaan rokok secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang,menurut penelitian yang dilakukan di inggris oleh  dan melibatkan masing masing 211,005 perokok dan bukan perokok selama 30 tahun, menemukan bahwa kanker yang menyerang perokok terjadi 10 kali lebih banyak daripada yang tidak merokok.Kanker yang menyerang perokok berdasarkan studi tersebut bervariasi,mulai dari kanker hati,kanker ginjal,kanker pancreas dan limfa.Dalam studi tersebut tidak ditemukan hubungan kanker kulit,prostat,myeloma dan kanker payudara.3

Kecanduan akan rokok sangat sulit disembuhkan dikarenakan adanya zat nikotin pada rokok yang merangsang perangsang asetilkolin pada syaraf yang mengandung zat dopamine,sehingga terjadi peningkatan zat dopamine di pusat otak.

Nikotin juga memicu perasaan menyenangkan yang membuat para perokok merasa cemas dan gelisah ketika tidak merokok,tergantung dari seberapa lama dan banyak perokok tersebut sudah merokok.Kemunculan rokok elektrik menjadi solusi bagi mereka yang ingin berhenti merokok,dibuktikan dengan naiknya pengguna rokok elektrik di Amerika sejalan dengan turunnya perokok konvensional di Amerika karena rokok elektrik mengandung nikotin yang jika dikonsumsi selama 13 minggu dapat menjauhkan diri dari rokok selama 6 bulan.Vape juga dipercaya dapat menghilangkan kebiasaan membakar rokok dan menggantinya dengan hanya menghisap menggunakan tombol tombol yang ada3