Mohon tunggu...
Andy Tirta
Andy Tirta Mohon Tunggu... Sales - Peace comes from within, don't seek it without.

Peace comes from within, don't seek it without.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Benci Tionghoa, Jangan Salahkan Tionghoa

16 April 2019   21:59 Diperbarui: 16 April 2019   22:20 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika lahir banyak Tionghoa-tionghoa yg sukses jadi pengusaha, janganlah benci apalagi iri hati pada kami, para kaum Tionghoa. Kami terpaksa harus kerja keras jadi pedagang dan jadi pengusaha karena kami tidak memiliki kesempatan untuk menjadi polisi, tentara, lurah, camat, gubernur apalagi presiden.

Ketika pengusaha Tionghoa membangun komplek perumahan dan mall di tanah penghijauan yg menyebabkan banjir melanda, janganlah benci dan salahkan kami kaum Tionghoa. Pengusaha Tionghoa itu bisa membangun perumahan dan mall di atas tanah penghijauan adalah karena disetujui dan ditandatangani ijinnya oleh pejabat yg bukan Tionghoa.

Saat ada pengusaha Tionghoa menyelundupkan barang-barang tanpa bayar bea cukai dan pajak, janganlah benci dan salahkan kami etnis Tionghoa. Penyelundupan barang bisa terjadi karena para pejabat dan petugas mau dan mudah disuap. Bahkan mereka meminta jatah.

Ketika ada Tionghoa yg sok main beking-beking pakai tentara, polisi, jenderal, pejabat tinggi, janganlah benci dan salahkan orangTionghoa, karena di negeri tempat dia dilahirkan ini dia dianggap warga negara nomor 2 dan dia merasa lemah dan tak berdaya, maka dia cari perlindungan.

Jika ada Tionghoa-tionghoa kaya, konglomerat atau Tionghoa-tionghoa bajingan yg merugikan masyarakat dan negara demi meraup keuntungan pribadi, janganlah benci dan salahkan seluruh Tionghoa yg lahir, hidup dan mati di negeri ini, karena tidak semua Tionghoa itu jahat, bajingan, dan berkelakuan seperti binatang.

Tionghoa itu manusia juga seperti suku bangsa-suku bangsa yg ada di muka bumi ini, yg punya kulit, daging, keringat, darah, air mata dan hati. Yg juga butuh makan, minum, dan cinta kasih.

Ketika melihat Tionghoa-tionghoa hidup berkelimpahan, kaya-raya, janganlah iri hati, benci dan salahkan semua Tionghoa. Karena, Tionghoa-tionghoa itu dulunya bekerja pagi-siang-malam, dengan keringat dan darah, baru bisa meraih kekayaan. Dan masih banyak warga negara Indonesia yg beretnis Tionghoa yg masih hidup miskin melarat di bumi Nusantara ini.

Jika para elite politik rebutan kekuasaan, janganlah benci dan salahkan serta menjadikan kami etnis Tionghoa sebagai kambing hitam

Karena Tionghoa itu warna kulitnya kuning bukan hitam. Dan, janganlah semua Tionghoa dibenci, disalahkan, dijarah dan diganyang.
Karena masih banyak Tionghoa-tionghoa miskin yg cuma makan  sehari sekali, tak pernah makan kenyang.

Tionghoa itu manusia juga seperti suku-suku bangsa yg ada di muka bumi ini, yg punya kulit, daging, keringat, darah, air mata dan hati. Yang juga butuh makan, minum, dan cinta kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun