Mohon tunggu...
Andi Takdir
Andi Takdir Mohon Tunggu... Desainer - Senang dengan dunia tulis menulis dan design

mengukir kata,asa dan harapan......\r\nwww.inspirasi-85.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

KETIKA SETAN (OBAMA) DIPUJA BAK PAHLAWAN

18 November 2011   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:30 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedu kalinya datang di negara ini, kedua kalinya disambut bak pahlawan, ironi memang negara kita, dari level bawah samapai level presidennya, lihat aja evoria sebuah negara menyambut sang penjagal, pemangsa rakyat yang tak bersalah, lihat aja berapa banyak masyarakat yang korban akibat agresinya yang selama ini dipertontonkan, hanya dengan atas nama menegakkan perdamaian.

Hanya orang bodoh saja yang beranggapan dia orang baik, hanya orang tidak waras aja yang mengatakan dia penyelamat, lihat saja ketika negaranya dilanda krisis dan negara eropa lainnya, tiba-tiba dia datang menghadiri pertemuan kepala negara ASEAN, yach tidak lain dia datang untuk mengemis dengan lobi Trans Pacifik Partnership (TPP).

Namun dimana kini suara manusi-manusi Indonesia yang sering mendengunkan kemanusiaa, kenapa sosok yang haus darah disambut bak pahlawan, mana teriakan mahasiswa yang selalu menolak intervensi asing, mahasiswa yang selalu melakukan kasi menolak agresi ke negara-negara Islam,kok pada diam seribu bahasa kenapa kita tidak berani turun menyuarakan kebenaran, manapula suara ormas yang getol melakukan perlawanan, mana pula suara paertai yang sering mendukung palestina itu menjadi negara merdeka, toh kan dengan vetonya si OMPRENG itu Palestina tidak jadi Negara berdaulat dimata Dunia,

Menyedihkan memang kondisi kita saat ini ketika kita memiliki memori ingatan yang pendek, semua kejahatan dan keberingasan seseorang bak kilat dalam ingatan, hanya dengan sedikit sanjungan kita sudah terbuai dan terlena.

Dalam agama kita memang kita diajari toleransi, namun toleransi itu memiliki devenisi dan tatanan yang sudah jelas, dimanapenempatannya, dan kapan kita bertasamuh dengan orang lain.yach lagi-lagi diri ini mengurut dada mengamati tabiat dan tingkah laku manusi-manusia Indonesia

Lihat saja jalan-jalan macet, perekonomian terhenti, hanya dengan menyambut SETAN ALAS yang tak diri itu, berapa uang rakyat yang dikorbankan untuk membiayai kehadirannya di Negara ini.

Melalui tulisan ini kami ingit mengajak kepada seluruh elemen bangsa Indonesia mengerti dan paham akan seluruh wacana dan perkembangan dunia saat ini, jangan terbuai dengan orang-orang penyembah materi, orang-orang yang mengorbankan segalanya hanya untuk kepentingannya semata.

salam memori panjang,sehat dan manusiawi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun