Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Indonesia Harus Belajar dari Reformasi Sistem Penataan Ruang Kota Yulin

9 Oktober 2021   19:59 Diperbarui: 11 Oktober 2021   01:00 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan udara kota Yulin, Provinsi Shaanxi, RRT. Foto: Tao Ming/Xinhua

Penataan ruang tradisional berfokus pada posisi, intensitas, bentuk, kuantitas, dan pengembangan lahan dalam ruang yang berbeda. Sebaliknya, perencanaan tata ruang strategis "baru" adalah transformasi, integratif, dan melibatkan proses publik-sosio-spasial. Secara vertikal, perencanaan di China  (Republik Rakyat Tiongkok) saat ini mencakup lima tingkatan, yaitu, nasional, provinsi, prefektur (kota), kabupaten, dan kotapraja.

Salah satu pembelajaran yang baik dari reformasi sistem perencanaan pembangunan dalam penataan ruang di China (Republik Rakyat Tiongkok) adalah di Kota Yulin di Provinsi Shaanxi. Sebelum menjadi seperti sekarang, konflik multi-perencanaan di kota ini muncul disebabkan oleh perpecahan dan perbedaan dalam tujuan/sasaran pembangunan, standar teknis (yaitu, standar klasifikasi dan data dasar dan sistem koordinasi), tata ruang, dan periode perencanaan. 

Alasan-alasan tersebut dikaitkan dengan monopoli kekuasaan dan hambatan informasi yang disebabkan oleh konflik kepentingan antar departemen sebagai masalah klasik birokrasi. Setiap departemen berfungsi dengan caranya sendiri, berfokus pada kepentingannya sendiri, dan mengabaikan pola pengembangan secara keseluruhan. 

Departemen-departemen ini menolak untuk bekerja sama satu sama lain dan membangun monopoli mereka sendiri. Setiap departemen relatif independen dan memiliki fungsi yang berbeda, sehingga membentuk berbagai standar tentang persyaratan dan implementasi perencanaan, serta perbedaan dalam data statistik dasar, dan hambatan teknis dalam konvergensi informasi.

Peta Lokasi Kota Yulin, Provinsi Shaanxi, RRT. Sumber: shaanxi.baike.com
Peta Lokasi Kota Yulin, Provinsi Shaanxi, RRT. Sumber: shaanxi.baike.com

Berdasarkan latar belakang ini, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Kementerian Pertanahan dan Sumber Daya, Kementerian Perlindungan Lingkungan, dan Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah bersama-sama mengeluarkan Pemberitahuan tentang Pelaksanaan Percontohan untuk “Integrasi Multi-Perencanaan” di Tingkat Kota dan Kabupaten untuk mengeksplorasi mekanisme integrasi berbagai perencanaan bagi reformasi sistem perencanaan. 

Kota Yulin adalah salah satu kota percontohan, dan Biro Pertanahan dan Sumber Daya mengawasi penyusunan Perencanaan Komprehensif serta integrasi dan pengendalian perencanaan lain ("multi-perencanaan") untuk mematahkan mental monopoli dan membangun platform koordinasi.

Sistem perencanaan tata ruang di Kota Yulin akan direkonstruksi dengan koordinasi antar departemen multi-perencanaan dan membangun saluran komunikasi kooperatif, aturan batasan, dan platform informasi dalam kepentingan bersama regional. 

Mengikuti asas sistematis, maka perencanaan yang lebih rendah harus mematuhi perencanaan yang lebih tinggi, sehingga mencapai tujuan koordinasi regional dan nasional secara keseluruhan dalam hubungan vertikal di Kota Yulin. Dari sudut pandang hubungan horizontal, perencanaan departemen harus erat dan organik mematuhi Perencanaan Komprehensif. 

Selain itu, pengaturan jangka pendek harus dilakukan secara ketat di bawah kerangka perencanaan jangka panjang. Akhirnya, dari sudut peran, Perencanaan Komprehensif atas 'integrasi multi-perencanaan' harus menekankan kontrol, 'multi-perencanaan' departemen berurusan dengan 'kontrol' dan 'implementasi' di tingkat menengah; dan perencanaan khusus harus fokus pada 'implementasi'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun