Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Virus Corona dan Pengaruhnya terhadap Implementasi Perencanaan Pembangunan Nasional

4 April 2020   04:56 Diperbarui: 4 April 2020   06:20 3566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Update Data Corona Indonesia 3 April 2020. Sumber: www.covid19.go.id
Update Data Corona Indonesia 3 April 2020. Sumber: www.covid19.go.id
Pembangunan di setiap negara terganggu, itu jelas. Perkembangan Covid-19 menyebabkan ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keuangan global, menekan banyak mata uang dunia, serta memicu pembalikan modal kepada aset keuangan yang dianggap aman. Oleh karena itu tidak aneh ketika hampor semua negara merevisi APBN masing - masing dan memberikan alokasi dana yang besar dalam rangka mengatasi wabah Covid-19 ini.  

Mengingat  penyakit  yang  datang  melalui  virus Covid-19  ini  cukup  mematikan  (rata-rata sekitar 3 -5% kematian dari jumlah orang yang tarpapar virus), serta obat paten belum ditemukan  juga  vaksinnya, maka  pencegahan  adalah  tindakan  terbaik  yang harus  dilakukan  masing-masing negara. Kebijakan umum    yang    harus    dilakukan    di    tingkat masyarakat    adalah    kebijakan social  and  physical  distancing (menjaga  jarak  dari  kerumunan  dan  perorangan).

Mengubah  perilaku  sosial  masyarakat  ini  bukan  pekerjaan  mudah.  Berbagai  negara  cukup   susah menerapkannya, sebagaimana di Iran, Italia, Spanyol, dan di Amerika Serikat. Daya tahan ekonomi diukur dari tingkat kesiapan masyarakat dan tingkat ketepatan kebijakan pemerintah dalam menghadapinya.  

Di  Indonesia,  pembatasan  sosial  berskala  besar dilakukan pemerintah melalui  libur  sekolah, penutupan  tempat wisata dan hiburan, kantor -kantor dihimbau agar pegawainya bekerja di rumah, serta pembatasan-pembatasan lain yang ditujukan penuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang makim merajalela.

Pertanyaan mengerucut selanjutnya adalah pada seberapa serius pemerintah Indonesia dalam menjalankan reformasi struktural, khususnya terkait peningkatan daya saing, produktivitas, reindustrialisasi, peningkatan akses pembiayaan, dan peningkatan kapasitas ekonomi digital. Dengan risiko ke bawah yang tetap besar, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2020 turun menjadi 2,5 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 2,9 persen dan juga proyeksi sebelumnya sebesar 3,0 persen. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari semula 5%-5,4% menjadi hanya 4,2%-4,6%. Revisi pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari efek penyebaran wabah virus corona atau Covid-19. Covid-19 juga memberikan tantangan bagi Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan. Berdasarkan data dari Badan Intelijen Negara (BIN), penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia akan mengalami puncaknya pada Juli 2020.

Update Data Ekonomi Indonesia dan Dunia. Sumber: Kementerian Keuangan, 2020
Update Data Ekonomi Indonesia dan Dunia. Sumber: Kementerian Keuangan, 2020
Demi memperkecil efek virus corona bagi perekonomian, pemerintah Indonesia telah merilis berbagai stimulus fiskal yang ditujukan bagi masyarakat dan sektor-sektor yang terdampak. 

Ke depan, pemerintah masih akan terus mengeksplorasi berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk membendung efek Covid-19 terhadap perekonomian.  Wabah  Covid-19   ini  juga  memaksa Indonesia  mengoreksi  rencana-rencana pembangunan dan pengembangan perekonomiannya. 

Target-target direvisi, asumsi-asumsi  diperbaiki,   dan   perhatian   penuh   dialihkan   pada   penanggulangan   wabah,   sedangkan    kebijakan pengembalian perekonomian dilakukan setelah masa tanggap darurat dinyatakan selesai. Pemerintah pusat dan daerah di Indonesia juga sedang melakukan koreksi- koreksi  terhadap rencana pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokuman perencanaan maupun anggaran. Penyesuaian  yang  tepat  dan  kebijakan yang  terukur  dalam  mengatasi  wabah virus Covid-19  akan menjadi titik tolak melakukan perbaikan kembali (recovery). Secara umum Covid-19 mempengaruhi implementasi perencanaan pembangunan nasional, bqik di pusat maupun daerah.

Beberapa stimulus fiskal yang telah digelontorkan pemerintah Indonesia. Paket stimulus pertama difokuskan untuk meredam risiko pada sektor pariwisata yaitu hotel, restoran, dan kawasan wisata di daerah-daerah. 

Pada paket stimulus berikutnya, pemerintah memberikan insentif pajak untuk meredam dampak wabah virus Covid-19. Sebagai payung hukumnya, Kementerian Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23 tahun 2020 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun