Mohon tunggu...
Aida
Aida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Martitim Raja Ali Haji

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Indahnya Berbagi

7 November 2022   22:53 Diperbarui: 8 November 2022   00:13 3433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu desa hiduplah satu keluarga yang hidupnya serba kekurangan, untuk makan sehari-hari saja keluarga tersebut kekurangan, sebut saja keluarga dari pak amir, pak amir adalah seorang buruh harian di desa nya, yang berpenghasilan tidak lebih dari lima puluh ribu perhari nya.

Pak amir harus menghidupi istri dan ketiga anaknya, anak pak amir yang pertama sudah lulus dari sekolah menengah atas namun masih belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan di desa tersebut. 

Anak kedua pak amir masih bersekolah sekolah menengah pertama kelas delapan. Dan anak terakhir pak amir masih berusia 3 tahun.

Setiap harinya pak amir harus bekerja sebagai buruh harian di pasar, jika tidak ada yang memakai jasa pak amir maka pak amir tidak akan mendapatkan penghasilan, ada suatu ketika pak amir membantu seorang nenek yang kesusahan dan kelaparan karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

Dikarenakan nenek tersebut hidup terlantar, dengan cepat pak amir membelikan nenek tersebut makanan tanpa pikir panjang lagi bahkan dia tau bahwa dirinya juga sedang kesusahan dalam ekonomi tetapi pak amir tidak memikirkan itu.

Sesudah pak amir menolong nenek tersebut, nenek tersebut mendoa kan agar pak amir mendapatkan rezeki yang tak terduga, dan tanpa di duga-duga ada seorang ibu yang kaya raya, meminta bantuan pak amir untuk membawakan barang belanjaan nya ke mobil, pak amir pun dengan cepat membawakan barang ibu tersebut, dan ibu tersebut pun memberikan uang yang lebih kepada pak amir, betapa bersyukurnya pak amir waktu itu. 

Dan mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu itu dan juga kepada nenek tersebut karena sudah mendoakan pak amir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun