Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman di Bulan Maret: Ketika Nyepi dan Ramdhan Bersamaan

22 Maret 2023   09:47 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:43 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Nyepi dan puasa di Bali, sumber foto: Radar Bali

"Selamat hari Raya Nyepi Bli, selamat Ibadah puasa sahabat". Demikian simbol keberagamaan saat kedua kelompok agama yang berbeda merayakan hari besar keagamaannya di hari yang sama. Tentu simbol tersebut merupakan salah satu bentuk keberagaman di Indonesia ini di tahun 2023. 

Hal tersebut telah menjadi misi keberagamaan di Nusantara ini yakni terciptanya suasana damai dan saling menghargai satu sama lain. Meski kita berbeda suku dan agama jika bisa saling menerima perbedaan itu maka akan terasa nyaman dalam berkehidupan. 

Di Indonesia ini kita telah ditakdirkan hidup sebagai umat yang beragam yang ditandai dengan perbedaan suku, aetnis, dan agama. Perbedaan tersebut adalah keniscayaan, dan tidak menjadi paksaan bagi pemeluk agama yang satu untuk menganut agama masyarakat lainnya. Sebab agama ada dalam diri kita masing-masing dan praktek keagamaan salah satunya keber-agama-an.

Di Bali misalnya di sana mayoritas masyarakat pemeluk agama Hindu, dan masyarakat pemeluk agama Islam adalah kelompok minoritas. Di daerah lain, sebut misalnya di daerah transmigran terdapat beberapa kelompok masyarakat yang membawa agama mereka masing-masing dan hidup berdampingan satu sama lain. Seperi di Sukamaju dan daerah lainnya di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan terdapat beragam kelompok etnis, suku dan agama yang hidup bermasyarakat. 

Bagi mereka adalah sebuah takdir bisa berada di sana, sebab generasi yang ada saat ini sudah tidak mengenal lagi dari mana asal nenek moyang mereka. Demikian daerah-daerah lainnya di Indonesia, terlebih di kota-kota Provinsi di mana kelompok masyarakat dari berbagai suku dan agama hidup berdampingan tanpa ada pengelompokan berdasarkan suku dan agama mereka.

Tahun 2023 ini, bertepatan dengan perayaan hari raya Nyepi atau hari suci bagi masyarakat pemeluk agama Hindu yang mereka rayakan setiap Tahun Baru Saka. Demikian bagi masyarakat pemeluk agama Islam di mana tanggal 22/23 Maret juga merupakan hari awal Ramadhan yang mereka peringati sebagai bulan penuh berkah selama sebulan penuh hingga hari Raya Idul Fitri nantinya. Entah kalender masehi yang mempertemukan keduanya atau sebuah takdir. Dengan perayaan kedua hari besar keagaamaan tersebut yakni Hari Raya Nyepi sehingga ada hari libur nasional sehingga sangat memudahkan bagi umat muslim untuk melakukan persiapan di malam harinya dalam menyambut bulan yang dinantikan sebagai bulan penuh rahmat yakni Bulan Suci Ramadhan 2023.

Di Bali tentu sangat terasa keberagamaan tersebut. Di hari yang sama kedua kelompok agama ini merayakan dan menyambut hari suci mereka. Salah satu kebijakan pemerintah daerah Bali bahwa umat muslim yang akan shalat tarawih di malam hari dibolehkan asalkan berjalan kaki demi menghormati perayaan hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali. Ini adalah salah satu momen tanda kedamaian Indonesia, dan semoga dengan momen ini di awal tahun 2023 menjadi cikal bakal kedamaian bersama.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun