Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata yang Tak Bisa Memaafkan Luka

22 Maret 2023   05:22 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi air mata, sumber foto: liputan6.com

Saat rembulan nampak kemerahan di atas sana, terdengar tangismu, kali ini berbeda dengan malam sebelumnya, awalnya kau bercerita bagaimana kita bertemu dulu, akulah yang pertama melukaimu.

malam ini tak seputih awan sebelumnya, tampak dengan rembulan, malam dengan sedikit kemerahan, air matamu terus saja mengalir, sepertinya aku kembali melukai hatimu, aku bilang maafkanlah dirimu, tak usah maafkan diriku, aku ini rembulan, engkau mentari pagi, tetap saja air mata itu mengalir hingga membasahi pipimu dengan tahi lalat yang pertama kali aku kecup dulu, iya tak ada lelaki sepertiku yang berani saja, sejatinya akulah lelaki pengecut itu yang menyimpan kesan manis dan luka di antara suka dan air mata.

kapankah air mata itu memaafkan luka, masa lalu itu biarlah tersimpan rapi antara hati perempuan ini berwajah jantan ini. semakin aku menjanjikan purnama untukmu ia selalu pagi bergegas melambai, malamku mengingau tentang pipi kananmu terus berderai.

air mata itu, masih saja terus berderai hingga pagi dan pagi kembali, di sini aku merenung luka-luka yang berat itu, malamku tak menerima jua maafku, seperti air matamu tak menerima maaf atas luka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun