Setiap ada momen penting, di situlah permainan baru dimulai. Sebut beberapa momen perayaan hari besar keagamaan maka menjadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga, belanja, masak-masak, doa atau beribadah bersama, dan makan bersama.
Menjelang momen perayaan-perayaan tersebut pula dimanfaatkan dengan baik bagi para pengusaha, tengkulak, dan elemen lain yang berkepentingan atas harga barang-barang. Bahkan tak pernah terdengar menjelang perayaan tahun baru maka harga sembako akan turun, menjelang ramadhan dan hari raya idul Fitri maka harga barang-barang kebutuhan masyarakat pun akan diturunkan oleh pemerintah.
Malah sebaliknya bahwa setiap menjelang perayaan hari besar keagamaan tiba sembako pun tiba-tiba dinaikkan.Â
Apakah semua keputusan tersebut realistis bagi masyarakat umum atau tidak. Namun hal tersebut sangat berdampak besar terhadap pengeluaran/ belanja masyarakat.
Meski harga sembako naik drastis menjelang ramadhan, animo belanja masyarakat pun tetap begitu saja bahkan malah akan semakin tinggi dibanding sebelumnya.
Selain karena kebutuhan yang mendesak untuk belanja, ramadhan dan menjelang lebaran juga merupakan ajang iabadah, silaturrahmi, dan perayaannya yang tidak terlepas dari belanja baik itu kebutuhan dapur maupun kebutuhan pakaian.
Selain itu juga, pasalnya tahun-tahun sebelumnya kita berada dalam keadaan suasana pandemi dan pada akhirnya semua langkah terbatas termasuk silaturahmi. Selepas itu kita dihantui dengan resesi ekonomi yang berdampak pada aktivitas perekonian kita.Â
Kondisi dan situasi ramadhan ini dimanfaatkan dengan baik bagi pedagang pasar, tengkulak hingga pedagang besar.
Alih-alih mengatasnamakan bahwa ramadhan tiba harga pasti naik, padahal pemerintah belum memberikan keputusan apa pun terkait kenaikan harga. Meski di antara kelompok pengusaha memanfaatkan dengan baik bahwa barangnya pasti akan laku, laris, dan habis. Olehnya ia akan menjual dengan harga miring.
Namun tak sedikit di antaranya berfikir demikian. Malah lebih banyak yang egois untuk meruap keuntungan besar-besaran bahwa semua pelanggannya akan menerima THR (tunjangan hari raya), pastinya mereka akan belanja.