Mohon tunggu...
Andi Oktaviani
Andi Oktaviani Mohon Tunggu... Freelancer - ARTIKEL

Orang makassar yang kuliah di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Demokrasi dan Pencitraan Politik di Indonesia dalam Pelaksanaan Pemilu

24 Februari 2020   11:16 Diperbarui: 24 Februari 2020   11:20 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi dipahami hampir semua negara saat ini sebagai sistem terbaik bernegara, tak terkecuali Indonesia. semenjak awal kemerdekaannya, sampai sekarang tetap konsisten walaupun dengan segala variasi dan dinamika. Keberadaan partai politik (parpol) merupakan keniscayaan sebagai representasi peran rakyat dalam bernegara. Di Indonesia, nuansa perpolitikan dengan segala liku-likunya yang bermuara pada kekuasaan adalah suatu hal yang menarik untuk dicermati, baik dalam tataran polity (sarana) dan politics (aksi), maupun policy (tujuan). Parpol dan elite politik menempati posisi strategis dalam memainkan peran keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan. karena itu "gaya" perpolitikan parpol memberi kontribusi secara teoritis dan praktis dalam membangun indonesia berkemajuan.

Sejak Indonesia merdeka, demokrasi kita terus mengalamiperkembangan. ini ditandai dengan munculnya banyak partai (multiparty). Munculnya sistem politik yang bersifat multi partai ini, drastic merubah wajah perpolitikan indonesia dengan munculnya partai-partai baru. Secara realitas, munculnya partai-partai baru tentu akan semakin membuka kemungkinan bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dan meraih peluang untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai warga negara. kondisi ini sekaligus memberikan isyarat, bahwa sistem politik Indonesia telah menempatkan parpol sebagai pilar utama penyangga demokrasi.

Tak dapat kita bantah, bahwa pertumbuhan parpol di Indonesia banyak membawa harapan, karena parpol dapat menjadi katalisatorpositif bagi peningkatan aspirasi politik masyarakat. munculnya partai-partai baru memerlukan usaha yang keras agar dapat diterima di masyarakat. terlebih lagi. Pengetahuan masyarakat terhadap parpol masih melekat kuat pada partai--partai peninggalan orde baru. Fakta politik inilah yang mendorong agar parpol mendekatkan dirinya dengan konstituen di tingkat akar rumput (grass root). Upaya parpol untuk mendekatkan diri kepada masyarakat memerlukan penanganan yang khusus, mengingat persaingan antara parpol pun sangat tinggi.

Salah satu penanganan khusus itu adalah dengan mengelola komunikasi politik yang baik. sub elemen komunikasi politik tersebut adalah pencitraan politik. Jika citra diartikan sebagai gambaran, maka pencitraan diartikan sebagai penggambaran yang diterima oleh komunikan atau khalayak sebagai efek dari terpaan informasi yang diterimanya, baik langsung maupun melalui perantara media. Pencitraan juga sebagai cara seseorang menghubungkan seseorang dengan orang lain, sehingga pencitraan dalam kegiatan politik dapat berhasil untuk memenangi target politik, seperti pemenangan parpol dan politisi pada pemilihan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun