Mohon tunggu...
Andi Putri
Andi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Gizi, Universitas Hasanuddin

hobi saya editing, menonton film, memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fast Food: Penyebab Obesitas pada Remaja dan Upaya Pencegahannya

14 Mei 2023   17:10 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:26 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://channel9.id/wp-content/uploads/2023/02/fast-food.jpg 

Obesitas pada remaja semakin menjadi masalah global yang cukup serius. Salah satu faktor penyebab obesitas pada remaja adalah konsumsi fast food yang semakin meningkat. Konsumsi fast food yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit terkait seperti diabetes, kolesterol, dan hipertensi.

Fast food adalah makanan siap saji yang mudah dijumpai dan biasanya tersedia di restoran cepat saji atau warung makan. Makanan cepat saji sangat populer di kalangan remaja karena praktis, murah, dan mudah didapatkan. Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi fast food berhubungan dengan kejadian obesitas pada remaja.

Pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama kejadian obesitas pada remaja. Konsumsi fast food yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan lemak dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja. Selain itu, pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat memperparah kejadian obesitas pada remaja.

Dalam penelitian Mulyani, dkk (2020), ditemukan bahwa pola makan yang buruk menjadi faktor penyebab utama kejadian obesitas pada remaja putri di Aceh Besar. Remaja putri cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang sehat dan kurang memperhatikan asupan makanan yang sehat seperti sayuran dan buah-buahan. Hal ini dapat memicu kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja putri.

Penelitian Hafid dan Hanapi (2019) menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi fast food yang tinggi berhubungan dengan kejadian obesitas pada remaja. Remaja yang memiliki aktivitas fisik yang rendah dan mengkonsumsi fast food secara berlebihan akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Sementara itu, penelitian Sumiyati, dkk (2022) menunjukkan bahwa konsumsi fast food dapat menjadi faktor penyebab kejadian obesitas pada remaja. Dalam penelitian ini, lebih dari separuh dari remaja yang disurvei mengkonsumsi makanan cepat saji setiap minggu dan memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dari normal. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi fast food dapat memicu kejadian obesitas pada remaja.

Namun, bukan berarti remaja harus sepenuhnya menghindari konsumsi fast food. Secara umum, remaja membutuhkan sekitar 2.000-2.500 kalori per hari untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tubuh. Jika konsumsi fast food dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan, konsumsi fast food tidak akan menyebabkan kelebihan berat badan. Namun, remaja harus tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang mereka konsumsi. Konsumsi fast food yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan asupan kalori, garam, lemak, dan gula dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.

Remaja juga harus tetap memperhatikan kegiatan fisik mereka. Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu membakar kalori dan mencegah kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja. Olahraga yang teratur dan konsisten dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan membakar kalori.

Dalam upaya mencegah kejadian obesitas pada remaja, perlu adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga dapat memperhatikan pola makan dan kegiatan fisik anak-anak mereka, sedangkan sekolah dan masyarakat dapat memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan yang sehat dan aktivitas fisik yang cukup.

Dalam kesimpulannya, konsumsi fast food dapat menjadi faktor penyebab kejadian obesitas pada remaja. Konsumsi fast food yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan asupan kalori dan lemak dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Remaja perlu memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik mereka untuk mencegah kejadian obesitas. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat juga sangat penting dalam upaya mencegah kejadian obesitas pada remaja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun