Mohon tunggu...
andi darpanio
andi darpanio Mohon Tunggu... Foto/Videografer - fotografer

suka moto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbasis Keragaman tapi Satu

22 Agustus 2019   21:12 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era 80 an kita melihat dua adidaya berkuasa di bumi ini. Satu pihak adalah Uni Sovyet yang merupakan negara dan kekuatan yang besar di sebelah timur bumi. Dan Amerika Serikat sebagai pihak yang kuat dan berada di Barat.

Pada akhir  era 90 kita melihat Uni Soviet tumbang dan pecah menjadi beberapa negara kecil, seperti Ukraina, Takazthan dll. Negara besar Uni Sovyet berubah menjadi Rusia yang merupakan negara terbesar di akwasan itu.

 Uni soviet yang semula merupakan momok negara-negara barat dan sangat digjaya seperti di film-film, akhirnya tidak bisa menjaga keutuhannya sebagai negara.  Hal itu juga juga terjadi di beberapa negara lainnya semisal Yogolavia. Negara itu pecah. Beberapa negara juga diambang perpecahan karena berbedaan etnis, keyakinan dll.

Dengan tumbangnya Uni Sovyet, Amerika tidak punya rival yang sepandan dalam kekuatan dan pengaruhnya atas negara-negara di dunia. Kini AS satu-satunya negara besar yang masih bisa bersatu .

 Kita melihat Suriah dan beberapa negara di Timur tengah yang alami gejolak yang tak henti. Mereka berperang dan terpecah-pecah. Akibat perang karena keyakinan membuat segalanya hancur termasuk sebagian masa depan yang semula mereka mimpikan, seperti pendidikan tinggi dan lapangan pekerjaan yang nyaman. Mereka harus membangun kota dan negara yang hancur karena perang.

Hal apa yang bisa kita ambil dari peristiwa itu ?

Perbedaan atas banyak hal yang kita miliki merupakan dasar kuat bagi merekatnya bangsa kita. Itulah perbedaan kita dengan negara lain. Mereka punya perbedaan yang sedikit saja terapi sudah bisa membuat sebuah negara itu  berperang bahkan pecah.

Kita tentu ingat soal kemerdekaan dan bagaimana Pancasila itu dipilih sebagai dasar negara. Juga semboyan kita yang Bhineka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu juga.

Dasar negara merupakan hal paling hakiki dari sebuah negara, termasuk bagaimana cita-cita  dan harapan kita untuk membangun  bangsa serta mau kemana arah pembangunan itu.  Termasuk juga hukum dan aturan-aturan berbangsa.  Pembangunan tidak hanya fisik saja tetapi juga jiwa. Sehingga dengan mengingat bahwa dasar negara kita adalah Pancasila yang berbasis keragaman tapi tetap satu, maka kita diharapkan dapat mengimplementasikannya ke sikap, jiwa dan cita-cita kita.

Karena itu, mari kita semua membangun apa yang sudah diberikan Tuhan yang baik ini kepada kita. Membangun Indonesia adalah membangun kebersamaan, keiklasan berbangsa menuju cita-cita bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun