Mohon tunggu...
andi darpanio
andi darpanio Mohon Tunggu... Foto/Videografer - fotografer

suka moto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadilah Penyebar Damai di Dunia Maya dengan Tulus

6 Desember 2018   22:37 Diperbarui: 6 Desember 2018   22:46 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya akun twitter ?

Jika punya, berapa follower ? Banyak ? Sedikit ? Apa ukuran follower yang banyak itu ? Kenapa anda menfollow orang ?

Jika punya akun twitter, mari kita tengok akun Prof Mahfud MD. Akun itu luar biasa. Dia hanya follow 634 akun, tapi dia punya 2,3 juta follower. Banyak. Luar biasa.

Jika soal jumlah tak kita persoalkan, pertanyaan selanjutnya adalah : apa yang membuat jutaan orang itu memfollow professor dari UII itu ?

Terlepas dari gelar profesoor, Mahfud adalah sosok yang mumpuni untuk masalah hukum. Dia mengulas banyak hal soal kebangsaan, agama dan hukum. Memberi contoh-contoh sederhana. Memberi solusi untuk  hal-hal hukum dan kebangsaan yang ditanyakan netizen kepadanya.

Misalnya soal ide memasukkan orang gila ke DPT yang direspon oleh KPU. Tak banyak tokoh peduli dan membahasnya. Tetapi prof Mahfud peduli dan menilai KPU cukup responsive soal itu. Tak serta merta menolak atau menerima tapi dikaji. Dia memberikan edukasi kepada masyarakat tanpa lelah.

Mahfus bukan sosok akademisi yang pelit ilmu. Dia menerangkan jika netizen kurang paham untuk soal pluralism, soal islam atau sejarah. Karena jam terbang yang cukup tinggi, dia banyak mengetahui sejarah dan hal-hal yang tidak kita tahu di balik peristiwa atau sejarah yang sudah lewat.

Kondisi Pondok pesantren di jawa atau sejarahnya umpamanya. Atau pluralism di beberapa tempat di Indonesia. Atau dinamika politik yang sedang terjadi. Apa yang dikemukakan oleh Prof Mahfud nyata untuk kepentingan bangsa dan Negara. Memberi pencerahan kepada masyarakat atas soal yang mungkin belum clear bagi mereka. Pandangannya yang obyektif dan tidak memihak menjadikan masyarakat menyukai gaya informasi atau narasi yang disebarkan oleh akun Mahfud.

Coba kita bandingkan dengan beberapa tokoh lain yang punya kapasitas seperti beliau. Ada beberapa jumlahnya di Indonesia. Kebanyakan bersikap diam. Atau malah menunjukkan pro salah satu pihak di Indonesia. Ada juga tokoh masyarakat yang akun sosmednya gemar memprovokasi masyarakat dengan ujaran-ujaran yang sebenarnya tak pantas dikeluarkan oleh akademisi atau seorang tokoh.

Tulisan ini tidak bermaksud memuja Prof Mahfud. Tapi dia salah satu contoh orang yang bisa menyebarkan kedamaian untuk orang lain lewat dunia maya. Tanpa pro salah satu kontestan atau pihak. Dia memberikan solusi dengan hati bersih dan kacamata bening. Prof Mahfud hanya salah satu contoh yang layak kita tiru untuk masa masa penuh hujatan dan hoax ini.

Banyak orang sebenarnya bisa seperti beliau. Dengan kapasitasnya sendiri-sendiri. Tak perlu harus professor dulu baru menebar damai. Masing-masing dari kita bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun