Mohon tunggu...
Andika Zega
Andika Zega Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemimpi yang Kurang Tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Kelompok Tani

14 April 2019   21:29 Diperbarui: 16 April 2019   18:42 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemberdayaan kelembagaan petani merupakan proses perubahan pola pikir dengan mempersiapkan SDM petani menjadi profesional, baik dalam teknis budidaya (produksi), dalam pengolahan hasil, pemasaran dan pengelolaan organisasi.

Ada tiga faktor yang dapat menjadikan petani profesional, yaitu pengetahuan, keahlian dan moral. Faktor ini bisa dikuasai petani melalui suatu proses pemberdayaan yang menggunakan sistem, strategi dan metode yang sesuai dengan spesifik lokal; menciptakan hubungan yang baik antar petani , kompak serta kebersamaan. Untuk itu diperlukan motivasi dan fasilitasi; mempersiapkan kelembagaan petani yang sejahtera dan berguna. Jika kelembagaan dibangun atas dasar SDM yang profesional, serta dikelola dengan prinsip kebersamaan dan difasilitasi, maka akan tumbuh menjadi kelembagaan petani yang kuat dan berfungsi dalam melayani anggota. Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam upaya membentuk kelembagaan petani adalah kepercayaan anggota kepada kelembagaan tersebut dan pengurusnya.

Tanpa rasa percaya ddari anggota atau para petani, maka kelembagaan yang dibangun tidak akan kuat dan tidak berfungsi dengan baik serta berkelanjutan.

Untuk menumbuhkan kemitraan di kalangan kelompok tani dibangun dengan menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antar dua pihak yang bermitra, dengan memenuhi 3 syarat yaitu: kerjasama yang menguntungkan kedua pihak; kemitraan yang tidak didasari hubungan belas kasihan, melainkan hubungan yang sejajar antara satu pihak dengan pihak lainnya; kemitraan yang dibangun merupakan kerjasama yang profesional. Output dari pemberdayaan petani dan penguatan kelompok tani melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi adalah: petani menjadi pandai dan profesional, organisasi petani mandiri, produktivitas tinggi, pendapatan petani meningkat, keuangan transparan, terjalinnya kerjasama yang harmonis di antara petani ataupun mitra usaha.

Dalam kegiatan pemberdayaan petani selanjutnya dilakukan dengan pelatihan melalui 3 tahapan:

Tahap pertama yaitu penumbuhan kebersamaan petani yang bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan petani dalam kelompok, sehingga tercipta kesadaran di antara sesama anggota untuk melaksanakan kegiatan usaha secara bersama-sama dalam wadah kelompok produktif. Pelatihan yang digunakan adalah Pendidikan Orang Dewasa (POD) melalui partisipasi aktif peserta untuk memberikan kontribusinya dalam setiap tahapan proses dengan spirit kebersamaan.

Tahap kedua yaitu penguatan kelembagaan, terdapat 5 jenis pelatihan. Pertama, Pelatihan Strategi Pengembangan Kelembagaan Petani (SPKP), tujuannya untuk memotivasi peserta dalam membangun kebersamaan dan kerjasama antar kelompok. Kedua, Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi, tujuannya agar petani mampu mengembangkan cara berkomunikasi dan memimpin kelompok yang baik dan efektif. Ketiga, Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya (MKBD) tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang aspek manajemen berdasarkan dalam menjalankan aktifitas budidaya. Keempat, Pelatihan Administrasi Pembukuan dan Program Tabungan; tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam melaksanakan administrasi kelompok dan pencatatan pembukuan secara sederhana dan transparan serta meningkatkan pemahaman pentingnya tabungan bagi petani. Kelima, Perencanaan Ekonomi Rumah Tangga tujuannya untuk mengharmonisasikan keluarga, pengaturan anggaran rumah tangga dan menumbuhkan kesadaran berwirausaha dalam keluarga serta aktivitas ekonomi lainnya.

Tahap ketiga yaitu pelatihan pengembangan dan usaha (Perkoperasian). Tujuannya agar petani mampu menumbuhkan kelembagaan ekonomi yang kuat, mandiri dan profesional.

Untuk mendapatkan hasil pemberdayaan yang efektif, maka para petani dan pengurus kelompok yang telah mengikuti pelatihan tidak dibiarkan berjalan sendiri tetapi senantiasa didampingi, difasilitasi dan dibimbing secara berkelanjutan.

Tujuan pendampingan dalam pemberdayaan petani dan kelompok tani antara lain ;
1.Mengetahui seberapa besar penyerapan materi pelatihan yang diikuti petani sekaligus melakukan pemantapannya.
2.Mengetahui penguatan kelompok tani yang telah dibentuk baik kepengurusan, administrasi dan keuangannya.
3.Mendorong pengembangan usaha produktif melalui wadah kelompok.

Kesimpulan dari pemberdayaan petani dengan membuat sebuah kelompok tani adalah membuat petani-petani menjadi lebih mudah terjamah oleh pemerintah, penyuluh serta mudah menerima fasilitas ataupun bantuan-bantuan yang ada. Dikarenakan petani-petani yang tergabung dalam sebuah kelompok tani, lebih mudah untuk diatur serta diberi edukasi baik secara langsung maupun tidak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun