Mohon tunggu...
Andika Putra
Andika Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjajaran

Political Science Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kurangnya Atensi terhadap Isu Lingkungan di Indonesia

25 Oktober 2022   19:54 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:03 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: earthobservatory.nasa.gov

Semua orang pasti pernah mendengar isu-isu mengenai lingkungan. Mulai dari pemanasan global, sungai yang kotor, polusi udara, dan masih banyak lagi. Tapi seberapa banyak orang yang menindaki hal tersebut? Jika kita melihat aktivisme yang terjadi di Indonesia kebanyakan mengarah kepada isu sosial dan ekonomi seperti aksi penolakan kenaikan harga BBM yang masih hangat dibicarakan. 

Hal ini sebenarnya sudah menjadi kemajuan yang sangat baik karena artinya masyarakat sudah mulai peka terhadap isu-isu disekitarnya dan berani untuk menyuarakan isu tersebut. Meskipun isu-isu tersebut tingkatannya serius tetapi kita harus mengingat dimana hal tersebut terjadi. Coba pikirkan dimana tempat terjadinya penindasan-penindasan yang terjadi? 

Dimana kemiskinan-kemiskinan itu terjadi? Pada dasarnya semua hal tersebut terjadi di Planet Bumi dan hanya di Planet Bumi, tempat tinggal seluruh makhluk hidup. Kita tidak memiliki tempat lain selain bumi. Bayangkan jika isu lingkungan ini berdampak dalam kerusakan bumi maka apa yang terjadi? Tidak akan ada isu apapun lagi di dunia karena kehidupan pun tidak akan ada jika Planet Bumi rusak.

Kaya gimana sih isu lingkungan tuh???

Permasalahan kurangnya atensi terhadap isu lingkungkan sebagian besar dikarenakan efeknya yang tidak langsung terasa. Ambil contohnya pemanasan global. Artikel dari the National Aeronautics and Space Administration (NASA) menyebutkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 0.15 - 0.20 derajat Celsius per dekade dihitung dari mulai 1975. 

Angka tersebut tentunya sekilas terlihat sebagai hal yang sepele dan tidak signifikan. Sampai tahun 2021, peningkatan suhu global tercatat sekitar 1 derajat Celsius. 

Hal ini membuat banyak orang bersikap tidak acuh terhadap pemanasan global. Kenaikan suhu yang ada tidak begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari, bahkan banyak pula yang berpikiran bahwa pemanasan global ini merupakan hal yang tidak nyata. 

Tetapi peningkatan ini semakin lama akan terus semakin tinggi melihat hal-hal seperti pabrik yang terus bertambah ataupun kendaraan bermotor yang semakin banyak digunakan. 

Jika kita memperluas pandangan ke skala global maka kenaikan 1 derajat Celsius ini merupakan hal yang memiliki dampak signifikan terhadap Planet Bumi. Seperti kekeringan yang asalnya kemungkinan terjadi sekali dalam 10 tahun meningkat menjadi dua kali dalam 10 tahun. Atmosphere pun akan terpengaruh. 

Peneliti menyebutkan bahwa dikarenakan atmosphere yang lebih panas ini, terjadi 10% air yang menguap dalam kurun waktu 2003-2019. Hal-hal ini merupakan hal yang nyata tetapi tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan kebanyakan isu lingkungan yang lain. Kita bisa melihat polusi udara yang terjadi di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun