Mohon tunggu...
Andika Hilman
Andika Hilman Mohon Tunggu... Dokter - Story-Writer and Content Specialist | Clerkship Doctor

Surabaya, 1995

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pagi Menoleh

5 Juli 2014   05:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:25 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14045119451283782702

[caption id="attachment_346348" align="aligncenter" width="478" caption="Ilustrasi/ Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

Pernahkah kalian mati?
Pahlawan kita pernah
Meninggalkan keluarga, cinta, pekerjaan
Demi semangat yang entah berpengaruh atau tidak

Mati bodoh
Terbakar provokasi
Ia lupa bahwa penerusnya takkan mengingat namanya
Pada nisannya hanya ada 4 digit angka

1945

Tolehkan kepala kalian!
Seorang mati demi cita-cita kita
Demi hak kita untuk bicara
Demi kebebasan kita menghargai keluarga

Angkat tangan kita
Buang waktu kita
Peras otak kita
Mari hargai jasa mereka

Bersuara demi Indonesia
Membakar semangat yang entah berpengaruh atau tidak kita teruskan perjuangan yang bahkan nama kita takkan diingat!

Pagi nanti....
Ucapkan salam kepada presiden baru kita

(Baca selanjutnya: Siang Melati, Sore Kawan, Malam Jazz)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun