Mohon tunggu...
ANDIKA A FAUZI
ANDIKA A FAUZI Mohon Tunggu... Lainnya - Student of UINSU Medan

Membaca, Menulis, dan Majulah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sinergitas antara Kebijakan Pemerintah dengan Praktik Ekonomi Islam, Solusi Perekonomian Bangsa

11 Agustus 2020   15:13 Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada dipikiran anda  ketika mendengar kata sinergi?. Mungkin banyak dari kita yang mengartikannya seperti: bersatu, atau teamwork (kerjasama). Nah, dari arti-arti tersebut pada dasarnya memiliki arti yang hampir sama mengenai sinergi.

Sinergi berasal dari bahasa Yunani synergos yang berarti bekerja bersama-sama. Bekerja bersama disini dapat kita artikan juga seperti menghasilkan sesuatu dari hubungan tersebut. Ada beberapa syarat utama untuk menciptakan sinergi yang baik yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, inovatif, dan kreativitas.

Ditulisan kali ini, penulis ingin mengaitkan tentang sinergi kebijakan pemerintah dengan praktik ekonomi islam dalam mewujudkan kesejahteraan perokonomian. Kebijakan pemerintah atau policy merupakan keputusan pemerintah yang di tetapkan sebagai undang-undang, sehingga pemerintahlah yang mempunyai kekuasaan (wewenang) untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum.

Kebijakan pemerintah haruslah membawa dampak yang baik dan pro rakyat. Mementingkan kebutuhan rakyatnya diatas kepentingan pribadi. Kebijakan ini yang nantinya akan berdampak kepada kondisi Negara yang stabil, baik dari ekonomi, sosial dan lainnya.

Terkhusus untuk masalah perekonomian dan keuangan Negara, kebijakan moneter dan fiskal, merupakan kebijakan yang menentukan baik buruknya kondisi perekonomian suatu Negara. Kondisi ini juga yang akhirnya berdampak pada aktivitas dan interaksi sosial kita dengan sesama, sehingga dibutuhkanlah kebijakan moneter dan fiskal yang tepat sasaran.

Melihat sedikit ke kondisi saat ini, ada beberapa upaya dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang seharusnya perlu dipikirkan dan rapatkan matang-matang, seperti: kenaikan iuran BPJS kesehatan, dana Bansos yang tidak tepat sasaran, hingga naiknya pembayaran pajak, baik pajak penghasilan maupun pajak dari unit usaha seperti UMKM.

Jika kita lihat, banyak rakyat yang mengeluh dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada, di tambah lagi di masa pandemi Covid-19, dimana banyaknya terjadi resesi ekonomi membuat beberapa usaha ada yang gulung tikar, hingga terpaksa mem-PHK karyawan untuk bisa survive.

Tetapi dibalik itu semua, Indonesia yang merupakan Negara dengan mayoritas muslim terbesar, seharusnya kita betul-betul sudah menjadikan Alquran dan hadits sebagai pedoman kita.

Di sana banyak terdapat tuntunan risalah ilahiyyah yang harus diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Semua pekerjaan atau aktivitas dalam islam, termasuk aktivitas ekonomi, harus tetap dalam bingkai syariah, dari sinilah istilah dan teori hingga praktik ekonomi islam muncul.

Praktik ekonomi islam haruslah diterapkan dengan baik saat ini. mengingat Indonesia merupakan masyarakat muslim dengan potensi keuangan syariah terbesar didunia. Ini juga merupakan solusi perekonomian saat ini.

Seperti salah satu kebijakan yang dibuat menteri BUMN, Erick Thohir, ingin memperkuat perbankan syariah nasional dengan melakukan merger/menggabungkan bank-bank syariah. Ini merupakan kebijakan yang bagus untuk menstabilkan perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun