Mohon tunggu...
Andika Nugraha
Andika Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

saya suka donat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peran Bambu bagi Kualitas Air Kelurahan Ledeng

24 Agustus 2022   16:55 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ledeng adalah daerah yang memiliki kekayaan sumber mata air, Ledeng sendiri berasal dari bahasa belanda "leiding" berarti "saluran" sementara "water" berarti "air" jadi Waterleiding artinya "saluran air”. "Pipa-pipa saluran (air) berukuran besar ini kemudian jadi cikal-bakal munculnya nama Ledeng di kawasan tersebut. Ledeng sendiri berasal dari Bahasa Belanda, yaitu leiding yang berarti saluran," kata pengasuh Komunitas Aleut Ridwan Hutagalung kepada BeritaBaik.

Namun terjadi pergeseran nama menjadi Ledeng karena sulitnya mengucapkan leiding oleh masyarakat. Bermula dari situlah asal usul istilah istilah ledeng yang biasanya merujuk pada air keran atau keran.

Bambu memiliki keunggulan, di antaranya adalah tumbuhnya yang cepat, lebih fleksibel dibanding kayu dan multiguna. Bambu mampu menghindari erosi, memperbaiki kandungan air tanah dan renewable-sustainable. Peneliti Walter Liese menyebutkan produksi biomassa tujuh kali lipat dari pohon lainnya dengan prodikso 50-100 ton setiap ha.

Bahkan, penelitian di China menyebutkan kalau hutan bambu mampu meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah hingga 240% jika dibandingkan hutan pinus. Penghijauan dengan bambu pada bekas tambang batu bara di India mampu meningkatkan muka air tanah 6,3 meter hanya dalam 4 tahun.

Berdasarkan laporan penelitian tentang hutan di China, dedaunan bambu yang berguguran di hutan bambu terbuka paling efisien di dalam menjaga kelembaban tanah dan memiliki indeks erosi paling rendah dibanding 14 jenis hutan yang lain.

Demikian juga dengan penelitian Prof Koichi Ueda dari Kyoto University menyebutkan, kalau sistem perakaran bambu monopodial sangat efektif di dalam menceah bahaya tanah longsor. Hutan bambu dapat menyerap CO2 sebanyak 62 ton/ha/tahun, sementara hutan tanaman lain yang masih baru hanya menyerap 15 ton/ha/tahun. Bambu juga melepaskan oksigen sebagai hasil fotosintesis 355 lebih banyak dari pohon lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun