Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tersesat di Kota Kuching

29 Oktober 2010   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_308723" align="alignleft" width="300" caption="menyeberang sunagi serawak, foto rudi esape"][/caption] Selama tiga hari di kota Kucing Serawawak Malaysia, setiap pagi jam 6 saya sudah jalan mengikuti perintah otak kiri, kesana kemari, ayo jalan. Dari lobby hotel saya putar kearah kiri,  menelusuri pinggiran sungai nan elok, besoknya juga, cuma bedanya saya sempat meneyeberang sungai naik perahu, orang sini bilang taksi air, okelah. bayarnya 40 sen ringgit malaysia, kurang lebih Rp. 1200 sekali menyeberang naik perahu motor yang tidak lebih dari 3 menit suadah sampai diseberang. Nah kemarin dihujan gerimis, hari ketiga di Kuching itu saya putar ke kanan, masih juga ketemu dengan pecinaan yang indah indah, menarik. Jalan terus, sampailah saya ke taman yang dibuat khusus bergaya cina. Masih belum puas tampaklah gedung Balai Kota Kuching dengan warna biru yang menawan dari kejauhan, yang sempat saya plototin sewaktu ikut jalan naik kapal krus di sungai serawak kemarin sorenya, sambil menikmati prosesi tenggelamnya matahari sore itu dari atas kapal, olala. [caption id="attachment_308727" align="aligncenter" width="500" caption="diatas kapal krus di sungai sarawak, foto rudi esape"][/caption] Saya jalan, jalan dan terus berjalan di jalan yang banyak mobil berjalan di jalan, tetapi hampir tidak ada orang jalan di pinggir jalan kecuali saya di daerah pemukiman, rasa was was ada juga, saya bisa mati konyol kalau tertabrak kereta, eh mobil karena saya tidak membawa identitas, kecuali kartu kamar hotel, hehehe...........kelalaian semacam ini paling sering saya lakukan, menyesal kemudian, setelah jauh berjalan baru nyadar. [caption id="attachment_308729" align="aligncenter" width="500" caption="salah satu dari keindahan pecinaan kuhing, foto rudi esape"][/caption] Setelah jalan, jalan dan jalan satu setengah jam itu sampailah saya ke gedung balai kota Kucing, arsiteknya oke, belum lihat seperti ini, untuk hal yang sering kita jumpa banayak gedung mirip, tidak di lokasi lain di Indonesia, sekali waktu bila kita jalan ke kota lain di asia, amerika atau eropa, olalala ternyata ada juga foto copynya.............hehe. [caption id="attachment_308737" align="aligncenter" width="225" caption="gedung balai kota kuching yang cukup indah, foto rudi esape"][/caption] Pulangnya saya coba jalan lain, setelah setengah jam  jalan, lha kok masih jauh, hotel 19 tingkat riverside belum tampak, mate aku, mana taksi enggak ada, ojek apa lagi, bus haree genee di kuching tidak ada lewat, yang katanya cuma lewat kalau ada juga satu jam sekali, belum jelas juga dari mana kemana rutenya, olalala. Seteleh jalan sedikit lagi dan sempat beli roti karena sudah mulai lapar, jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi waktu malaysia, celaka ne.....saya stop seorang anak muda yang bersepeda, boleh bantu, kemana arah saya ke riverside hotel,........jauh sekali encik jalannya satu jam lebih jawabnya, haaa.......kalau mau naik teksi encik pusing kiri setengah jam ada teksi situ jelasnya...........haaa, mate aku. [caption id="attachment_308743" align="aligncenter" width="500" caption="tidak ada orang jalan kaki, cuma saya, hehe, foto rudi esape"][/caption] Saya putuskan, tidak, boleh jadi saya akan bertambah sesat, saya melanjutkan berjalan, jalan dan jalan, sudah dua setengah jam, mobil mobil berlu lalang di daerah pemukliman itu dan ada ibu yang angon anjing, lha anjingnya mengendus endus saya, olala, ngeri juga dijilat.......hahaha Tak lama ketemu bangunan apartemen yang sedang dibangun, saya tanya salah satu tukang yang sedang kontrol kerja, pagi itu, dia bilang bapak masuk saja ke kompleks perumahan itu, masuk kedalam nanti belok kiri sudah dekat kok, nanti ketemu pasar tidak jauh dari situ, Saya sudah mulai ngos ngosan jalannya menanjak sedikit, saya masuk ke komplek perumahan mewah itu, khawatir juga nanti disangka maling, bisa mampus saya, olala. Setelah jalan kira kira dua ratus meter, sana mentok sini mentok. Ah mossok iya situkang mau boongin saya, saya bola balik di perumahan itu, eh ternyata benar ada jalan setapak, yang harus jalan hati hati karena becek dan kemungkinan ada ularnya, olala. [caption id="attachment_308750" align="aligncenter" width="500" caption="ada batavia cafe, ternayata di kuching, foto rudi esape"][/caption] Setelah menelusuri jalan setapak, jalan, jalan dan jalan, eh ada batavia cafe dan bandung cafe disebelahnya, oalah huebat juga ya Indonesia, coba kalau enggak nyasar, mana tahu ada ini........hehe. Jalan jalan, jalan setengah jam dari batavia cafe, baru sampai ke hotel, total jenderal saya jalan pagi itu tiga jam, sedappnya.........hehe Oh ya, di jalan saya sempat minta tolong bonceng motor tang berhenti di traffic light, hehe.....si bung bilang, encik jalan sahaje, nanti saya ditangkap polis, yah lagee............ Saya sempat menerawang, Kuching bak Los Angeles tahun 1990 waktu saya terbawa arus kesana, kata teman saya yang di LA, hanya monyet yang jalan kaki ...............lainnya? ya naik mobillah, olalala, Yo wiss, yuk berangkat kerja, karena sudah siang, foto fotonya nanti ya saya tambahkan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun