Saya bukan seorang penulis. Maka sebelumnya mohon maaf jika.....(bla..bla..dan bla...) mungkin begitu biasanya penulis newbie seperti saya mengawali tulisannya. Agar terkesan bahwa ketika tulisan saya tidak runut dan tidak "bagus-bagus amat" ya tak masalah namanya penulis newbie, kalo bahasa "Sumbawa"-biasanya disebut disclaimer.Â
Bagi sebagian orang (termasuk saya) menulis adalah pekerjaan paling memberatkan dan menyita waktu, walaupun bagi sebagian lainya tidak. Seorang teman pernah bercerita tentang pengalaman mengikuti agenda semacam tantangan menulis di tempat dia bekerja. katanya "untuk menulis 4 paragraf status instagram-ku ini menghabiskan waktu 3 jam perjalanan saya dari Jakarta-Bandung". "mendingan saya coding menulis pekerjaan yang berat"Â tambahnya,
Berarti diriku lumayan nih ya, paling tidak sampai paragraf ketiga tulisan ini baru menghabiskan waktu 35 menit heheh.Â
Padahal setengah jam lebih juga, saya menghabiskan waktu mencari judul dan tema apa yang cocok untuk tulisan pertamax di Kompasiana saya ini. mentok dan belum dapat ide satu pun, saya memilih memasukan motor "semata wayang nya yayasan komunitas niru nabi" kedalam garasi. Motor ini akhirnya memberi saya ide judul/tema tulisan pertama saya ini adalah memperkenalkan motor dakwah ini. tetapi ide yang muncul ini saya urungkan. dalam pikiran saya "sebelum kemana-mana, baiknya jelasin dulu diri kamu siapa?" toh juga.. tema dan judul "motor dakwah" ini biarkan sahabat nirunabi sajalah yang menuturkannya.
sebagai seorang penulis anyaran, menulis untuk mengenalkan diri sendiri ini saja susahnya minta ampun. ya sampai di paragraf ini pun telah menghabiskan waktu satu setengah jam.. TOBATTT...Â
maka ijinkan saya memperkenalkan diri di forum ini, nama saya Andi Hijrian, Lahir dan besar di Sumbawa, pernah belajar dan berkativitas di Jogja selama 10 tahun, menikah dengan gadis Metro, Lampung berdarah Jawa. 6 bulan di korea menjadi buruh cuci piring KBRI spesial edisi Ramdhan 2018, sekarang berdomisili di Bandung dan aktivitas saya di Jakarta sebagai Relawan di Komunitas Niru Nabi, pegiat di Yayasan Filantrust Indonesia dan staf di SEAHUM (southeast asian humanitarian committee)