Mohon tunggu...
ANDI HERMAWAN
ANDI HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Bukan Siapa Siapa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi Guru adalah panggilan Nuraniku dan panggilan Tanggung jawabku, terpanggil berkiprah untuk mencerdaskan anak bangsa. Meski bukan ahli, bukan pintar, bukan hebat, dan bukan siapa siapa, yang utama dan terutama adalah sudah berbuat yang optimal bisa kulakukan. Menjadi guru swasta adalah jalan Keberkahan dan Ridho Allah SWT. Sesuatu yang selalu menjadi harapanKu dan DoaKu. Inshaa Allah Berkah. Aamiin YRA.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Damai Dalam Diri dan Keputusan

14 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 14 Januari 2022   18:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

Hidup bukanlah untuk membanding-bandingkan dengan yang lain, bukan juga untuk bersaing dan saling kejar-mengejar. Hidup adalah untuk membangun diri sendiri dari dalam dan merasakan kebahagiaan di sepanjang hidup. Kita bisa menjadi yang terbaik dari kualitas dan potensi kita sendiri. Jika kita tidak bersaing dengan siapa pun dan selalu fokus ke dalam diri sendiri, maka kita akan tumbuh dari dalam diri sendiri untuk menjadi pribadi yang kuat dan mengerti ke tujuan hidup kita sendiri.

Hidup ini bukan tentang siapa yang kaya, tapi tentang siapa yang paling bermanfat kepada sesama. Oleh sebab itu, hidup ini tidak boleh sederhana. Hidup ini harus hebat, kuat dan bermanfaat. Yang sederhananya hanyalah sikap. Kita harus menjadi sebaik-baiknya manusia di muka bumi dengan memberikan banyak kebermanfaatan. Sebagaimana dalam hadits yang sudah sangat masyhur ditelinga kita.

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no:3289).

Karena tidak ada akan merugi orang-orang yang mau melakukan kebaikan dan kebermanfaatan. Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, itu berarti kita sedang berbuat baik kepada diri sendiri. Ketika kita menolong orang lain, berarti kita sedang menolong diri kita sendiri. Sebagaimana dalam firman-Nya dalam Q.s Al Isra' ayat 7 :

Artinya: "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai."

Ambisi menjadi yang terbaik sangatlah bagus, tetapi kita juga harus sadar bahwa selalu ada orang-orang yang lebih baik dari kita. Di atas langit selalu ada langit, sehebat apa pun kita selalu ada seseorang di depan kita. 

Hidup bukanlah kompetisi dengan tetangga, dengan keluarga, dengan rekan kerja, atau dengan siapa pun. Hidup adalah tentang membangun kualitas diri yang terbaik dan menjadi diri sendiri yang selalu bahagia. Jika kita tetap ingin bersaing dan berkompetisi dengan yang lain, maka kita akan kehilangan fokus untuk membangun diri kita yang lebih baik.

Sikap iri hati adalah sikap yang sangat merusak kedamaian diri sendiri. Iri hati itu racun yang mematikan diri sendiri secara perlahan-lahan. Karena itu, hindari sikap iri hati kepada siapa pun. Selalu merasa bahagia dan gembira ketika ada orang-orang di sekitar kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 

Mereka semua bukanlah saingan kita, mereka semua bukanlah lawan atau musuh kita. Saingan kita ada di dalam diri kita sendiri, yaitu: si baik yang suka bersaing dengan si buruk. Kalahkan si buruk dari diri kita, dan besarkan si baik dengan penuh kasih.

Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk membuktikan bahwa kita lebih sukses dan lebih hebat dari yang lain. Tidak perlu berusaha untuk mengalahkan orang lain atau membuat orang lain tidak berarti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun