Mohon tunggu...
Andi AmalTola
Andi AmalTola Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Manusia Biasa

Manusia Biasa yang kadang membuat salah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Zaman Serba Modern, Pentingkah Gotong Royong?

9 Maret 2022   09:17 Diperbarui: 9 Maret 2022   09:33 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di zaman yang telah berlalu selama berabad abad ini, tentunya tidak dapat di capai tanpa adanya intervensi atau campur tangan manusia, berbagai keajaiban dunia serta bangunan yang megah yang telah di bangun manusia sejak ribuan tahun lalu bahkan masih dapat kita saksikan hingga saat ini Taj mahal, haghia Sophia bahkan tembok besar china yang merupakan salah satu karya terbesar umat manusia, bukan hanya itu bahkan dengan kemajuan teknologi serta peradaban yang dapat kita rasakan saat ini, lahir dari hasil pemikiran serta keterampilan manusia yang mengukir perjalanan sejarah dunia ini, pertanyaan selanjutnya, bagaimana hal tersebut dapat terjadi ?.

Jika ada akibat pasti ada sebab, pemikiran dan keterampilan memang penting dan harus ada dalam membangun peradaban, namun jika keduanya berjalam sendiri sendiri apakah peradaban itu akan terbentuk? Pada dasarnya manusia itu di ciptakan berbeda untuk menyempurnakan satu sama lain, apabila seseorang memiliki pengetahuan, belum tentu dia memiliki keterampilan atau kekuatan, begitu juga sebaliknya, pada intinya manusia mau tidak mau harus dan wajib untuk saling bekerja sama, bagaikan kita ketika ingin membangun rumah atau Gedung yang bagus dan indah, tentunya kita memerlukan arsitek bukan? Akan tetapi tidak mungkin arsitek tersebut juga yang turut serta dalam menyusun bata tersebut, dibutuhkan seorang pekerja atau kuli bangunan yang mampu membangun Gedung tersebut, dengan adanya interaksi dan kerja sama antara keduanya, pastilah rumah atau Gedung yang di inginkan itu dapat terwujud sesuai dengan harapan.

Sekarang mari kita flashback, tentu kita mengenal zaman neolitikum atau zaman batu. Zaman batu merupakan zaman prasejarah ketika manusia menggunakan alat alat dari batu. Manusia juga pada zaman itu hidup berkelompok dan berdampingan satu sama lain, pada zaman itu jugalah gotong royong di kembangkan, membuat aturan hidup Bersama dan memiliki kepercayaan terhadap arwah. Dari sini perlu kita sadari bahwa sifat gotong royong sudah ada pada diri manusia sejak zaman dahulu, manusia pada zaman batu saling bekerja sama untuk menjalani kehidupannya, ada yang pergi berburu, Bertani, meramu, membuat makanan dan lain lain, mereka melengkapi satu sama lain dan mengisi kekurangan di antara mereka, sehingga hidup mereka dapat terjamin dan membuat peradaban yang semakin maju.

Kita melangkah ke beberapa abad berikutnya, terutama di era romawi dimana peradaban begitu maju, hanya beberapa abad yang di butuhkan bagi manusia untuk membuat bangunan yang tingginya mengalahkan pohon dan lain lain, hal tersebut pastinya bukan hasil dari karya pikiran seseorang, melainkan terdiri dari pemikiran dari beberapa pemikir. Hal tersebut menjadi kekuatan dalam membangun peradaban yang maju, karena apakah yang dapat membuat suatu negara atau kelompok mengalami perkembangan, tentunya dan tak lain kerjasama.

Kita melangkah jauh lagi ke zaman yang penuh dengan ketenangan dan konflik antara negara negara lain. Pada zaman arab sebelum nabi Muhammad saw, suku arab di kenal merupakan suku yang sangat keras dan suka berperang, akan tetapi disini juga dapat memiliki kelebihan yang patut untuk kita panuti, yaitu rasa kekeluargaan atau solidaritasnya yang sangat tinggi, apabila ada anggota sukunya yang di bunuh atau di sakiti, maka pastilah suku suku arab tersebut akan berperang dalam membelah anggotanya, Pada zaman islam ini justru konsep kerja sama semakin meningkat atau bahkan menguat, dimana nabi Muhammad saw. Selalu memerhatikan kemaslahatan Bersama, ada banyak hal hal yang yang telah di lakukan pada saat itu dengan kerja sama atau gotong royong, salah satunya masjid Nabawi yang di buat oleh para sahabat nabi. Dan juga membuat parit khandaq yang di buat untuk menahan pasukan dari  kaum jahilia saat itu. Dalam islam kerja sama itu sangat penting dan rasulullah saw. Pun pernah mempraktekkannya, apabila kerja sama itu hilang dan persatuan itu memudar maka tunggulah kehancuran, ada banyak hal keburukan yang terjadi akibat dari keegoisan serta perpercahan yang terjadi pada suatu negara atau kelompok, tentunya ini merupakan hal yang harus kita hindari atau meminimalisir terjadinya hal tersebut, bias kita lihat seperti contohnya, nagara islam di Cordoba atau spanyol saat itu sangat di segani, namun akibat dari perpecahan maka pada akhirnya islam mundur dari eropa.

Sekarang kita ke zaman sekarang, atau zaman modern, dimana teknologi berkembang begitu pesatnya. Kehidupan social dan budaya juga semakin maju, dengan adanya kemajuan ini bahkan pekerjaan yang dulunya di kerjakan oleh 10 orang lebih kini dapat di lakukan oleh satu orang, pekerjaan yang dilakukan dalam beberapa jam kini dapat dilakukan dalam hitungan detik, namun apakah gotong royong atau kerja sama itu masih ada dalam diri manusia?. Berdasaarkan pengamatan yang saya lakukan serta beberapa referensi yang saya baca, rasa gotong royong atau kerja sama ini semakin memudar, hal ini mungkin di sebabkan oleh perkembangan teknologi yang membuat pekerjaan kita semakin instan, kita bias lihat dengan kehidupan social di kota kota besar, rata rata dari mereka itu hanya memikirkan diri mereka sendiri atau dalam kata lain egois, tentu hal ini merupakan hal yang buruk, karena dengan adanya sifat seperti itu membuat kita beranggapan bahwa kita bias melakukan suatu hal dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain.

Menurut saya hal ini merupakan hal yang naif, karena pada dasarnya manusia itu mahkluk social, manusia itu memerlukan bantuan orang lain untuk melengkapi kekurangan dirinya, teknologi memang di buat untuk memudahkan pekerjaan manusia, akan tetapi teknologi itu jangan kita buat menjadi alasan untuk berpikir  egois dan bersikap acuh tak acuh terhadap orang lain, misalnya dengan adanya handphone dapat menutup mata manusia, bahkan kita lebuh mementingkan handphone kita daripada adanya kesusahan di sekitar kita.

Yang patut kita syukuri bahwa masyarakat desa atau kampung masih mempunyai sifat kerja sama atau gotong royong yang masih tinggi, hal ini terjadi karena pada umumnya masyarakat di pedesaan masih belum atau menggunakan teknologi yang cukup mutakhir sehingga masih memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan pekerjaannya, memang di desa belum terpengaruh oleh globalisasi dan memiliki karakter atau sifat asli bangsa Indonesia, Kita masih dapat melihat dimana orang orangbekerja sama membuat tanggul, jalanan, orang nikahan atau hajatan masih di bantu oleh tetanggnya, serta hal hal lain yang kini bisa di gantikan dengan adanya kemajuan teknologi. Tentulah hal ini merupakan hal yang indah karena hal tersebut dapat membuat kita semakin mempererat hubungan  kita antara satu sama lain dan menghindari adanya perpecahan yang membuat kita semakin hancur dan meretakkan hubungan di antara kita.

Apa itu gotong royong dan mengapa saya terus membahas gotong royong?, Pada dasarnya gotong royong merupakan sifat atau ciri khas dari masyarakat Indonesia. Hal ini bisa kita buktikan dengan adanya Pancasila sila ketiga yaitu ‘persatuan Indonesia’. Gotong royong merupakan sifat atau karakter yang sudah mandarah daging dalam diri kita dan dalam kehidupan bermasyarakat, hampir di seluruh daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong. Gtong royong itu sendiri berasal dari kata gotong yang berarti bekerja dan royong yang berarti Bersama, secara harfiah gotong royong itu adalah bekerja Bersama sama (Tolong menolong) Diantara angota suatu komunitas atau kelompok. Gotong royong ini bisa kita lihat manfaatnya seperti:

  • Menumbuhkan sikap tolong menolong, sukarela, saling membantu dan sifat kekeluargaan antara satu sama lain
  • Mempererat tali silaturahim
  • Meringankan pekerjaan, menghemat waktu atau mengefisienkan suatu masalah atau pekerjaan
  • Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan serta menciptakan prduktivitas suatu pekerjaan.

Gotong royong ini mungkin bisa kita lakukan dengan hal yang sederhana dan mungkin kita kurang menyadarinya, seperti diskusi kelompok, berorganisasi tingkat sekolah atau universitas. Dalam kasus besar gotong royong ini juga dapat timbul akibat adanya dampak dari  alam yang berada di luar kemampuan manusia seperti tanggap bencana yang membuat masyarakat bahu membahu dalam menghadapi suatu bencana. Serta mungkin di pakai di tingkat negaradalam hal Musyawarah untuk menyelesaikan masalah atau mencapai mufakat.

Gotong royong ini sanagat penting bagi bangsaIndonesia. Presiden Indonesia bung karno sendiri telah menegaskan Indonesia merupakan negara gotong royong, lantas mengapa kita mau menghilangkan sifat ini?. Di zaman Sekarang ini bisa kita lihat bahwa persatuan kita semakin memudar di karenakan kurangnya kerja sama di antara kita, lantas apakah hal itu baik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun