Mohon tunggu...
Andi Saddam Khusein
Andi Saddam Khusein Mohon Tunggu... Editor - Sahabat semua

Editor Pojokbekasi.com Blog pribadi saya http://andisaddam.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika 'Car Free Day' Jadi Pilihan Masyarakat, HBKB Apa Kabar?

29 November 2015   20:49 Diperbarui: 29 November 2015   21:08 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi sedang berjaga pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Hari Tanpa Kendaraan (bukan Car Free Day). (Foto: Andi Saddam/Dokumentasi Pribadi)"][/caption]

Minggu pagi. Apa yang biasanya Anda lakukan pada Minggu pagi? Bekerja bakti, mengecek jam kemudian lanjut tidur, menonton film favorit, rekreasi atau berolahraga? Ya, tentunya salah satu dari hal itu. Belakangan ini di Kota Bekasi yang semakin lama mirip Jakarta, ada hal yang ditunggu setiap Minggu pagi. Apalagi kalau bukan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau sering disebut Car Free Day (CFD).

Di Bekasi HBKB seakan menjadi gaya hidup baru. HBKB menjadi tempat bersosialisasi, tempat berolahraga, tempat unjuk gigi komunitas, tempat berdagang, tempat berkampanye, tempat promosi dan berbagai fungsi lainnya.

Tapi, jangan harap Anda mendengar orang-orang menyebut HBKB karena sebutan yang lebih populer ialah CFD dengan pelafalan seperti bule: /si-ef-di/. Wow… modern dan maju sekali. Kenapa orang-orang tidak menyebut HBKB? Apa terlalu norak dan tidak kekinian?

Kalah dominasi atau kurang apresiasi?

Bagi saya pribadi, hal ini dapat membuktikan bahasa Indonesia sedang (ya, sedang) kalah dominasi dari bahasa Inggris. Hanya pemerintah daerah yang sempat menyebut si-ef-di dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor kala promosi di akun Twitter resmi.

Mungkin, karena dinilai kurang menyatu dengan masyarakat, pemerintah daerah yang seharusnya menjadi salah satu garda terdepan pemasyarakatan gerakan cinta bahasa Indonesia justru ikut menggunakan sebutan Car Free Day. Aduh.

Rugi dua kali

Kerugian (untuk keperkasaan bahasa Indonesia) yang saya tangkap di sini adalah: (1) penggunaan Car Free Day sebagai pengganti Hari Bebas Kendaraan dan (2) pelafalan CFD sesuai lidah bule.

Pelafalan singkatan (apa pun bahasanya) sesuai kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetap dibaca sesuai pelafalan bahasa Indonesia. Dalam kasus ini CFD alias /si-ef-di/, seharusnya dilafalkan /se-ef-de/.

Pada pelafalan saya masih mendengar satu-dua orang yang melafalkan /ce-ef-de/ sementara kebanyakan tetap melafalkan /si-ef-di/. Tentu ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi ahli bahasa Indonesia dan di Pusat Bahasa (juga seluruh masyarakat) yang ingin bahasanya tidak tergerus dominasi asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun