Mohon tunggu...
Andarini Pradiva Dahayu
Andarini Pradiva Dahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi S1 Universitas Diponegoro

Memberikan edukasi terkait program yang telah dilaksanakan pada KKN di Kota Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lawan Penyakit "Silent Killer" atau Hipertensi dengan Teknik Slow Deep Breathing Hanya Perlu 45 Menit Setiap Hari

11 Agustus 2022   10:25 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:05 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instrumen media poster yang digunakan, dok. pribadi

Bekasi (12/7/2022) -- Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan angka tekanan darah berada pada 130/80 atau bahkan lebih. Hipertensi merupakan awal dari penyakit mematikan lainnya, salah satunya adalah stroke. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak merenggut nyawa, angka kematian karena hipertensi mencapai kurang lebih 60% atau 3 juta orang. Penyakit hipertensi dikenal sebagai penyakit mematikan karena terkadang tidak ditemukan gejala awalnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya edukasi untuk mencegah munculnya penyakit hipertensi mendapatkan perhatian lebih.

Terlebih lagi jumlah penderita penyakit hipertensi di Kota Bekasi secara keseluruhan terus-menerus meningkat di setiap tahunnya. Data pada tahun 2019 yang tercatat di Profil Kesehatan Kota Bekasi menunjukkan terhitung ada 115.089 individu terkena penyakit dari tahun 2014-2019. Ada peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit hipertensi menjadi salah satu penyakit yang harus diberikan perhatian secara lebih. Menjadi fokus khusus pada penyakit hipertensi karena individu yang memiliki risiko terkena hipertensi tidak memeriksakannya kepada layanan kesehatan. Namun, di satu sisi dengan mengetahui sejak dini mengenai hipertensi, masyarakat dapat mencegah risiko penyakit tersebut dapat berkembang hingga terjadi komplikasi.

Dengan adanya masalah tersebut, mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2022 memutuskan untuk memberikan solusi baru yang mudah dilakukan untuk meminimalisir faktor risiko hipertensi. Dilansir dari halodoc.com (2022) ada berbagai macam faktor risiko hipertensi yang dapat dirasakan, yaitu salah satunya adalah tingkat stres yang tinggi mampu meningkatkan tekanan darah. Stres merupakan hal yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari apabila kita tidak mampu mengontrol dan tidak memiliki manajemen stres yang baik, maka penyakit dapat dengan mudah datang ke tubuh kita.

Salah satu alternatif yang mudah dilakukan adalah dengan mempraktikkan teknik slow deep breathing di setiap harinya. Slow deep breathing merupakan salah satu teknik yang dipelajari untuk membantu mengurangi stres, tegang otot, dan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Dengan mempraktikkan teknik slow deep breathing sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian dinilai cukup efektif untuk meringankan risiko penyakit hipertensi.

Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan media poster dengan menunjukkan step by step saat melakukan teknik relaksasi slow deep breathing. Sosialisasi diakhiri dengan praktik langsung bersama pengunjung puskesmas yang hadir pada hari tersebut. Pengunjung puskesmas didominasi oleh ibu-ibu dengan kisaran usia 40-60 tahun yang berkumpul di ruang tunggu puskesmas.

Pelaksanaan sosialisasi, dok. pribadi
Pelaksanaan sosialisasi, dok. pribadi

Pengunjung puskesmas menaruh fokus dan perhatian terhadap sosialisasi yang disampaikan. Beberapa ibu-ibu mengajukan pertanyaan dan pendapatnya mengenai teknik slow deep breathing. Setelah dilakukannya praktik, sudah dapat dirasakan manfaat positifnya karena tubuh terasa lebih rileks, otot tidak tegang, dan merasa lebih ringan.

Mempraktikkan slow deep breathing secara langsung, dok. pribadi
Mempraktikkan slow deep breathing secara langsung, dok. pribadi

Besar harapan dari mahasiswa agar masyarakat bisa melakukan teknik slow deep breathing secara konsisten di setiap harinya karena manfaat yang dapat dirasakan mampu mengusir risiko hipertensi. Sudah seharusnya menjadi perhatian bagi semua orang bahwa dengan memiliki tubuh rileks, semua pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Selain itu, perlunya kemampuan untuk mengontrol stres agar terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya adalah hipertensi.

Penulis: Andarini Pradiva Dahayu

DPL: dr. Siti Fatimah, M.Kes.

Lokasi: Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun