Mohon tunggu...
andari wardani
andari wardani Mohon Tunggu... Koki - swasta

suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menang di Tengah Pandemi

20 Mei 2020   02:57 Diperbarui: 20 Mei 2020   03:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seringkali orang bertanya kepada orang-orang yang mendaki gunung; untuk apa naik ke atas jika turun lagi ? Orang-orang yang bertanya ini mungkin berpendapat bahwa untuk apa susah-susah naik ke atas gunung dengan berkorban energy, dana bahkan nyawa, sampai di puncak berfoto-foto dan akhirnya turun ke bawah lagi.

Sama halnya dengan puasa. Terlepas dari perintah agama serimgkali orang bertanya untuk apa susah-susah puasa dan menahan diri dari lapar dan haus, kemudian makan lagi, esoknya puasa dan begitu seterusnya.

Kedua contoh di atas adalah cara bagimana suatu prose situ bekerja. Proses mendaki gunung biasanya membuat orang menghargai solidaritas dan menghargai anugerah Allah atas alam, Mendaki gunung biasanya membuat ego yang kita punya itu luruh. 

Puasa juga proses dimana kita diharuskan untuk menahan diri tidak hanya soal lapar tapi juga amarah dan sifat serakah yang kita punya. Keduanya adalah upaya untuk menaklukkan diri sendiri terhadap tantangan yang dihadapi sesuai dengan konteks masing-masing. Sehingga jika puasa sudah usai dan masuk pada hari Raya Idul Fitri, maka kita akan mengatakan bahwa kita menuju kemenangan (melawan diri kita sendiri).

Saat ini kita masuk pada puasa dan Idul Fitri yang sungguh tak mudah. Pandemi Covid 19 yang melanda dunia sejak akhir tahun lalu di Cina dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, benar-benar membuat dunia kewalahan karena banyaknya korban dan berimbas ke banyak factor; sosial budaya dan ekonomi.

Banyak masyarakat dunia terpuruk karena pandemic kali ini sehingga banyak PHK terjadi, banyak orang menutup usahanya karena daya beli masyarakatnya sangat menurun. Dunia pariwisata ambruk, karena nyaris tak ada negara yang mengizinkan warganya atau waga asing keluar atau masuk pada masa sekarang ini. Mobilitas orang dibatasi sehingga masyarakat dunia lebih banyak terhubung dengan teknologi. Pariwisata tidak saja tentang tempat pariwisata saa tapi juga soal transportasi, hotel, rental mobil, guide dll.

Situasi pandemic ini memang menuntut kita bersikap sabar terhadap situasi yang ada karena sama halnya dengan puasa yang menuntut kita selalu sabar menuju kemenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun