Kita pastinya tidak asing dengan kata "Jurnalisme". Jurnalisme adalah kegiatan memproduksi berita yang produknya dapat berupa tulisan atau foto dengan tujuan menyampaikan informasi.Â
Dalam jurnalisme, ada salah satu cabangnya yaitu Jurnalisme Teknologi yang konten beritanya merupakan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia.
Jurnalisme selalu dibentuk oleh teknologi. Sejak Julius Caesar mengumumkan keputusan kerajaan dalam Acta Diurnapada tahun 59 SM, menyebarkan informasi tentang hal penting selalu didorong oleh perkembangan teknologi.
Media merupakan sumber informasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat umum. Mayoritas orang mengetahui mengenai aplikasi ide, alat, dan proses baru lewat koran, radio, televisi, atau media lain.Â
Kritikus media sering dihadapkan dengan kenyataan bahwa informasi dan pemahaman public mengenai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan sebagai individu, komunitas, dan bangsa secara keseluruhan di masa depan.
Menurut Carl Sagan, pemahaman umum mengenai pengetahuan dan hal lainnya merupakan hal penting karena empat alasan: ekonomi teknologi yang produktif, pemahaman bahaya teknologi baru dan lama terhadap lingkungan dan bahaya lainnya, jawaban untuk menjawab pertanyaan mengenai asal mula dunia ini dan diri kita sendiri, dan pemahaman mengenai metode skeptis dari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan proses demokratis.
Menulis mengenai teknologi mengharuskan kita untuk menjadi jembatan penerjemah antara bahasa ilmiah yang digunakan para ilmuwan dan bahasa yang mudah dipahami dan menarik khalayak umum.Â
Kita bisa menulis gambaran indah mengenai eksplorasi angkasa, namun kita juga memiliki tanggung jawab untuk menyelidiki kegagalannya. Tidaklah cukup untuk berfokus pada teknologi itu sendiri.Â
Reportase yang baik haruslah mendiskusikan keamanan masyarakat dari resiko pengetahuan baru dan membicarakan mengenai dampak negatif dan siapa saja yang akan menanggung akibatnya.
Selanjutnya adalah keseimbangan dalam tulisan. Jurnalisme tradisional mengejar objektivitas dengan menyertakan perwakilan dari kedua sisi dari debat apapun. Namun, membaca pendapat yang bertentangan dapat membuat pembaca merasa bingung.Â