Tantangan Negara Indonesia di Era Globalisasi
Dewasa ini, jarak antarnegara menjadi semakin tipis akibat adanya globalisasi. Semua hal dari luar baik ideologi, budaya, maupun produk dengan mudah masuk dari satu negara ke negara lain, tak terkecuali Indonesia.Â
Ancaman yang datang mengganggu kedaulatan Indonesia dari waktu ke waktu pun semakin beragam.Â
Bukan hanya dalam bentuk ancaman militer yang bisa dilihat oleh mata secara langsung, melainkan ancaman tak kasat mata lain yang jauh lebih banyak megancam kedaulatan negara. Salah satu wujudnya adalah kalahnya produk lokal dengan produk luar di pasar Indonesia.Â
Kondisi  tersebut bisa terjadi karena masyarakat Indonesia saat ini cenderung lebih bergantung pada produk luar negeri dibandingkan produk dari negaranya sendiri.Â
Hal tersebut jika dibiarkan secara terus menerus akan membuat identitas nasional terancam. Identitas nasional sendiri adalah kepribadian nasional atau jati diri yang dimiliki suatu bangsa, untuk membedakan dengan bangsa lainnya.
   Meskipun kampanye cinta produk dalam negeri sudah sering kita dengar, namun tetap saja banyak orang yang menggemari barang-barang bermerek luar negeri. Kualitas dan juga prestise menjadi salah satu alasan yang membuat banyak orang menggunakan produk impor.Â
Produk luar negeri yang digandrungi oleh masyarakat Indonesia memiliki banyak macam dari berbagai bidang mulai dari alat elektronik, kendaraan, fashion style, bahkan makanan atau minuman.Â
Beberapa contoh produk dari luar negeri yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, yaitu: Apple, Samsung, Uniqlo, Honda, Starbuck Cofee, dsb.Â
Tidak ada salahnya ketika  kita menggunakan atau mengonsumsi produk luar negeri, tetapi semua itu harus ada batasannya. Jangan terlalu bangga dan bergantung pada produk dari luar negeri hingga melupakan produk dalam negeri sebab hal itu dapat melunturkan kecintaan kita terhadap negara Indonesia.Â
Selain itu, juga akan berdampak pada sektor perekonomian karena akan menyebabkan para pengusaha lokal  kesulitan untuk memasarkan produknya, dan ke depannya mungkin banyak dari mereka yang mengalami kebangkrutan.Â