Mohon tunggu...
Dahliani Twoen
Dahliani Twoen Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Rindu jari menari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tatapan Ibu

25 Juni 2018   14:11 Diperbarui: 25 Juni 2018   14:17 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tubuh ringkih itu tampak berdarah dan sumringah setelah liburanku ku habiskan bersamanya, ada rasa haru karena baktiku baru sebatas itu

Serkali kali itu pula ibuku mengingatkan sampai kapan aku disini, tak pernah aku jawab karena sebenarnya aku ingin bersama sepuasnya

Tapi tetap saja kebersamaan itu akan segera berakhir hari nan fitri perlahan  berlalu esok lusa aku akan merasa bersalah.

Aku tak kuasa menatap airmuka ibu untuk segera berpamitan dan berkemas membawa barang barangku kembali ke dalam tas

 Wajah berkeriput itu menyisakan pesona ketegaran dengan terbata bata berkata penuh do'a mengiringi langkahku

Aku berjanji dua pekan kedepan akan kembali bertemu, seperti biasanya ibuku akan merelakan waktunya untuk menungguku di balik pintu.

ad25062018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun