Mohon tunggu...
Anazkia
Anazkia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Fansnya Anuar Zain, suka baca buku, suka baking, acap berkicau pendek di Twitter @anazkia dan kadang di anazkia.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Piknik Buku dan Wacana Baru

11 Juli 2019   02:35 Diperbarui: 11 Juli 2019   02:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum pulang foto dulu, karena tumben-tumbenan yang datang banyak/Dokpri

Seyogyanya, Piknik Buku (PB) ini dilakukan seminggu sekali. Tapi apakan daya, dikarenakan sulitnya berkumpul dan seringnya tak ada yang menabuh genderang niatan, Piknik Buku bisa dilakukan setahun sekali ( udah kayak idul fitri aja). Padahal, sejatinya Piknik Buku bagi kami itu hanya tameng. Tameng untuk ketemuan, kemudian dilanjut makan-makan.

Seperti  yang dilakukan dua minggu paska lebaran (16 Juni 2019), kami berwacana PB di lapangan Bapor Cilegon seperti biasa.  Tapi hari itu tempatnya kami ubah di  saung jogging track, karena malamnya hujan lebat, jadi tak sesuai untuk gelaran. Di dekat lapangan Bapor yang tak jauh dari saung Jogging track, setiap hari Minggu pagi biasanya ada car free day (yang bagi saya bukan car  free day, tapi eat free day. 

Hawong isinya orang jualan semua wehehehe) nah di dekat itulah kami menggelar lapak buku. Digelar begitu aja, sedang kami sendiri asyik mengunyah dan berbincang kesana kemari.  Jika ada "tamu" yang datang menjamah dan meminjam buku kami akan menyilakan mereka memilih buku sesukanya. Pun tak jarang, kami  memotretnya. 

Atau biasanya, setelah melihat-lihat dan memegang buku sebagian dari mereka akan mengajak kami berbincang. Tak sedikit pula yang menawarkan bukunya untuk didonasikan kepada kami. 

Dan tak sekali dua kali juga ada anak yang cemberut karena menginginkan bukunya, tapi tidak dijual oleh kami. 85% buku yang kami bawa adalah buku anak.

Ada
Ada "tamu" di antara kami. Dan kami mengajaknya berbincang/Dokpri

Begitulah... Piknik Buku semacam pikni biasa. Yang membuatnya berbeda sedikit, kami membawa buku dengan jumlah banyak, lalu menggelarnya dan bebas dibaca siapa saja. Namanya piknik, tentunya tak jauh dari menenteng bekal. Sambil menikmati bekal, sambil berbincang entah apa-apa, terkadang obrolan kami sampai ke mana-mana. Termasuk waktu itu, kami sampai pada obrolan tentang sampah. 

Sampai saat ini, kepedulian kami tentang sampah baru sebatas membuang di tempatnya. Kami sadar, sesadar-sadarnya bahwa upaya untuk membuang sampah pada tempatnya adalah selemah-lemahnya peduli dengan sampah. Karena sejatinya, sampah yang kita buang berakhir kembali menjadi sampah dalam jumlah yang lebih melimpah.

Suasana Piknik Buku di antara makanan, obrolan dan yang sibuk membaca/Dokpri
Suasana Piknik Buku di antara makanan, obrolan dan yang sibuk membaca/Dokpri

Perbincangan sana sini, akhirnya mengantarkan kami pada obrolan tentang ecobricks. Sebuah metode pengurangan sampah baru yang mulai booming di berbagai negara dan beberapa kota di Indonesia. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. "Eco" dan "brick" artinya bata ramah lingkungan. Disebut "bata" karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan.(dikutip dari lama ecobricks.org). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun