Mohon tunggu...
Anastasya Datunsolang
Anastasya Datunsolang Mohon Tunggu... Lainnya - mulai untuk belajar menulis

Kita tidak akan tahu sebuah akhir tanpa memulai.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Manado Begitu Merindukan?

16 Februari 2022   21:58 Diperbarui: 16 Februari 2022   22:10 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi: Gunung Lokon, Sulawesi Utara (Dokpri)

Kota Manado adalah salah satu kota yang terletak di pulau Sulawesi khususnya di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini terkenal dengan semboyan Torang samua basudara yang artinya "kita semua bersaudara". Saat mendengar kota manado, mungkin yang teman-teman pembaca bayangkan adalah pulau bunaken dengan taman bawah laut yang indah, gaya hidup yang mewah, kota sejuta gereja, atau mungkin tinutuaan yang merupakan makanan khas manado. Tetapi bagi saya manado lebih dari itu.

4 tahun lebih saya berada di kota manado, kota yang menurut saya adalah tempat dimana saya bebas mengekspresikan diri. Berada jauh dari keluarga dan kerabat serta bertemu dengan orang-orang baru yang tidak saya kenal sebelumnya, membuat saya merasa sepeti memulai hidup baru. Tidak heran jika saya dikenal sebagai orang yang berbeda saat berada di desa dan di kota. Mereka yang baru mengenal saya di kota beranggapan kalau saya orangnya friendly, berani, dan beberapa anggapan lainya. Sedangkan yang mengenal saya di desa beranggapan bahwa saya orangnya cuek, sedikit kata, pemalu, dan sulit bergaul. Paling tidak itulah yang sampai ketelinga saya. Manado berhasil merubah saya menjadi pribadi yang saya inginkan. Tentu saja semua itu terjadi karena saya berada di lingkungan yang tepat dan terdapat niat besar di dalam diri saya yang ingin berubah menjadi lebih baik.

Manado membuat saya menemukan kebiasaan dan hobi baru. Aktifitas yang dulunya hanya sekolah kemudian pulang membantu ibu menjaga warung miliknya, kini mendadak berubah menjadi padat. Banyaknya jumlah SKS yang telah ditetapkan membuat jam kuliah melebihi jam sekolah, tugas kuliah yang terus berdatangan setiap hari kian meresahkan, kegiatan dalam organisasi mahasiswa yang tidak ada jedanya, dan juga hobi bertualang yang mulai mengusai akhir pekan saya. Manusia tanpa jeda, itulah saya kala itu.

Di kota manado ada benyak tempat wisata yang menjadi kegemaran masyarakat asli manado dan juga dari luar kota manado. Beberapa di antaranya adalah taman laut bunaken, pulau siladen, rumah alam, dan masih banyak lagi. Tapi selama kurang lebih 4 tahun di kota manado saya tidak pernah mengunjugi tempat-tempat tersebut. Saya lebih suka berkunjung ketempat yang alamnya masih asri dan belum banyak campur tangan manusia. Mungkin teman-teman berfikri kalau masih ada pulau siladen dan bunaken yang masih terjaga keindahan alamnya. Iyaappss benar, kalau itu sih saya juga ingin kesana. Sedikit bercerita kalau dulu saya sering mengikuti sebuah kegiatan yang bernama F5ing (Refreshing), kegiatan yang diselenggarakan oleh teman-teman muslim khususnya di kampus Politeknik Negeri Manado untuk sekedar bersenang-senang. Di tahun 2019 kalau tidak salah, lokasinya di pulau bunaken. Setiap orang yang ingin ikut harus membayar uang 200.000 kalu saya tidak salah lagi menginggatnya, itu sudah termasuk dengan sewa perahu, makan, dan snorkling. Tentu saja saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini, yahh kan mahal juga kalau harus ikut jasa trip yang lain. Kapan lagi bisa jalan-jalan ke pulau bunaken bersama kawan-kawan.

Uang 200.000 yang menjadi persyaratan sudah saya bayarkan. Saking senangnya sehari sebelum keberangkatan saya sudah packing, padahal packingnya bisa pagi saja sebelum berangkat. Saya sudah membayangkan perjalanan yang menyenangkan bersama kawan-kawan di atas perahu yang lumayan besar dan kemudian berenang melihat terumbu karang serta penghuninya, yahh walaupun saya sadar kalau saya tidak bisa berenang. Paling tidak ada pelampung dan juga ada si dia yang bisa menyelamatkan saya kalu nanti saya tenggelam atau terbawa arus. Mau tau dia siapa? Hehehe sekip dehh, nanti panjang lagi ceritaya. Hal yang tidak boleh dilupakan kalau bepergian menyebrang lautan adalah izin orang tua, jadi malamnya saya menelfon ibu dan bapak dalam rangka meminta izin untuk bepergian besok. Sedikit banyak pertanyaan sampai akhirnya saya diizinkan. Asikdehhh healing kita healing.

Malamnya saya susah tidur karna terlalu memikirkan momen menyenangkan yang akan terjadi esok. Baru memejamkan mata sebentar langsung melek lagi mengecek jam saking tidak sabarnya menunggu pagi. Tepat jam 5:00 WIT alaram kemudian berdering begitu nyaring  untuk membangunkan saya, hehe padahal saya sudah terbangun 30 menit sebelum dia. Baju ganti sudah di sipakan, mandi juga sudah, tinggal menunggu kabar daru grup whatsupp untuk pergi ke titik kumpul.

Tiba-tiba ibu menelfon, mungkin karnena ingin menanyakan apa saya sudah berangkat atau belum dan sedikit wejangan-wejangan juga pastinya. Raut wajah yang awalnya berseri seketika berganti menjadi murung. "Yahh, benar tidak boleh bu?, yasudah tidak apa-apa, tasya tidak akan pergi", hanya itu yang bisa saya katakan. Dengan berat hati saya harus mengirimkan pesan kepada kawan-kawan kalau saya tidak jadi ikut. "semalam bapak bermimpi kamu berada di laut dan tenggelam, perasaan bapak dan ibu tidak enak. Kali ini kamu jangan pergi dulu yah", itu yang saya dengarkan di tekefon barusan. Padahalkan mimpi hanya bunga tidur, kekhawatiran yang berlebihanlah yang kemudian menjelma menjadi mimpi. Sedih, tapi yasudah mau bagaimana lagi. Angan-angan untuk kepulau bunaken gagal. Melihat postingan kawan-kawan yang pergi kesana sungguh membuat saya iri, mereka terlihat begitu bahagia tertawa hahaha hihihi. "Tidak apa-apa, akhir pekan minggu ini diman di kost saja dulu, lagi pula ada banyak tugas kuliah juga yang harus dikerjakan" kataku untuk menenangkan diri.

Batal pergi ke bunaken tidak perlu dijadikan penyesalan yang berkepanjangan, walaupun hanya itu tempat yang selalu ingin saya kunjungi di manado. Terlepas dari itu, ada banyak hal yang patut saya syukuri hingga sekarang. Salah satunya yaitu jarak akses ke tempat wisata alam lainnya di luar manado. Seperti ke Kota Tomohon, Tondano, Bitung, dan Likupang yang jaraknya tidak begitu jauh dari kota manado, hanya kisaran 50 sampai 100 km saja. Tidak telalu jauh bukan?, itu yang kemudian membuat saja tidak bisa berdiam di kosan setiap akhir pekan. Ditambah lagi mempunyai kawan-kawan yang sehobi, waduhhh sungguh sempurna rasanya.

Keindahan alam di Sulawesi Utara sangat sayang jika tidak dikunjungi. Gunung lokon, soputan, klabat, ambang, air terjun tekaan telu, air terjun tunan, air terjun kali, pantai pall, dan masih banyak lagi tempat indah yang pernah saya kunjungi selama saya tinggal di kota manado. Saya memang lebih suka traveling dari pada shoping, lebih suka main ke alam dari pada ke mall. Apa lagi kalau membayangkan basecam gunung soputan. Waduhhhh, rasanya langsung ingin ambil keril, spatu tracking, terus packing. Saking indahnya saya sampai 3 kali mendaki gunung soputan. Pendakian pertama sampai kepuncak anak gunung soputan, kemudian saya ingin kembali lagi tapi hanya ingin bersantai di basecam saja. Kenyataannya berbeda, selalu saja ada alasan untuk saya terus berjalan sampai kepuncak anak.

Setiap perjalanan memiliki cerita yang berbeda-beda, bahkan walaupun kita berkunjung ke tempat yang sama berulang kali ceritanya tidak akan sama. Saya bersyukur pernah tinggal cukup lama di manado, saya sanggat bersyukur menghabiskan akhir pekan dengan bertualang, dan saya sedih saat harus meninggalkan kota manado begitu selesai kuliah. Kesedihan yang berlarut-larut yang kemudian membuat saya menuliskan cerita. Cerita yang menyenangkan, sayang kalau hanya saya nikmati sendiri. Untuk itulah saya menulis, untuk berbagi pengalaman dan keseruan hidup. Setelah ini saya akan menulis lagi perjalanan-perjalan saya disetiap tempat yang pernah saya kunjungi lebih detail sampai ke budget, jarak dan lain sebagainya. Saya akan membaginya perlokasi, sehingga tidak ada peristiwa-peristiwa menarik yang akan terlewatkan, itu termasuk percintaan juga. Hmmmm kira-kira saya mulai dari mana dulu yahhh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun